# Maura tertegun menatap Max yang tertidur lebih awal karena kelelahan. Tatapannya menerawang pada bulu mata Max yang lentik hingga bentuk bibirnya yang sedikit tipis. Perlahan tangan Maura menyentuh helaian rambut Max yang lembut, lalu ketika dia menarik tangannya, helaian itu tertinggal begitu banyak di tangannya. Maura hanya bisa terdiam dengan mata berkaca-kaca. Seberapa besar pengorbanan yang harus dilakukan untuk menyelamatkan Max, maka dia akan melakukannya. Hingga detik ini, dia bahkan masih bisa merasakan sentuhan Arga di seluruh tubuhnya dan itu membuat hatinya perlahan retak seperti cermin yang pecah dan menusuk dirinya sendiri. Maura tidak pernah membenci Arga, sama sekali tidak. Namun kenyataan kalau Arga adalah suami wanita lain, membuat Maura merasa jijik dengan di