"Mas! Stop! Sakit!" Naura meronta-ronta. Dia yang baru saja keluar dari kamar mandi langsung 'diterkam' oleh Bram.
Bram tidak peduli. Lelaki itu tetap memaksa miliknya masuk ke dalam tubuh Naura tanpa pemanasan. Dia seperti orang kesetanan. Tidak memiliki belas kasihan sedikit pun pada Naura yang mulai menangis.
"Kamu meminta saya pulang untuk ini, bukan? Kamu pasti sudah merindukan sentuhan saya. Bilang saja, kalau kamu mulai ketagihan dengan milik saya." Bram menyeringai, tanpa menghentikan gerakannya.
Sebenarnya, Bram yang merindukan ini. Dia tidak pernah merasakan 'kepuasan' yang sama saat berada di atas ranjang dengan Dara. Tidak tahu itu karena dia melakukan saat pertamanya dengan Naura, atau karena dia sudah terbiasa melakukan 'itu' dengan sang istri. Tapi tentu saja, Bram tida
