"Sayang... Kamu ingat saat Kita ke butik Lovita?" Tanya Benny. Wajah Tita bersemu merah karena Benny memanggil dirinya Sayang di depan kedua Orangtuanya. Atala dan Vita saling menatap. Ada kekhawatiran dalam wajah Mereka. "Oh iya, Mas. Ada apa memangnya di Butik?" Tanya Tita. Dia juga sedikit khawatir namun cepat-cepat Tita memasang ekspresi wajah bingung. "Waktu Kamu ada di ruang ganti pakaian. Aku melihat seorang Pria, mungkin seumuran Almarhum Papa Aku kalau Beliau masih ada. Sepertinya Aku pernah melihatnya, tapi Aku lupa dimana. Dan wajahnya mirip sama Bapak. Tapi... Maaf Pak, Bapak agak tua, Dia terlihat gagah." Kata Benny tidak bermaksud menyinggung perasaan Atala. Atala tersenyum dan manggut-manggut. Beda dengan Vita yang terlihat sangat khawatir, takut penyamaran Mereka terbo