"Aku tidak pernah menghianati Kamu, Mas. Tapi Kamu malah menikah diam-diam dengan Dahlia!" Air mata Tita mencelos begitu saja. Tita tak dapat membendung emosinya. "Ah sudahlah... Gak usah dibahas. Semus sudah terjadi. Sekarang lebih baik Kamu menuruti Mama untuk menanda tangani surat itu. Nanti Aku print lagi!" Kata Benny seraya beranjak meninggalkan Tita begitu saja. Mama Intan mencibir ke arah Tita. "Kalau tidak sanggup di duakan lebih baik cerai saja!" Mama Intan tersenyum sinis. "Astaghfirullaah..." Tita tak menyangka akan seperti ini nasib rumah tangganya. "Non... Lebih baik lukanya diobati dulu... Takut kenapa-napa." Kata Bi Isyah yang memegang lengan Tita dan membawa Tita ke kamar gudang. Tita duduk di pinggir ranjang. Bi Isyah merendam handuk kecil dengan air agak panas. Kemu