Tita mengerjabkan matanya. Tubuhnya terasa luluh lantak. Dia mengingat apa yang telah terjadi. Sesuatu menindih perutnya. Wajah Tita seketika bersemu merah. Tubub polosnya tengah dipeluk tubuh polos Benny. Tita tersenyum memandang wajah Benny yang terlelap. Tita mendekat hendak mengecup kening Benny, namun... "Aaaaauu... Sakit sekali... Ssttt..." Tita mendesis menahan rasa perih pada daerah intinya. "eemmm..." Benny bergumam. Perlahan matanya terbuka. "Jam berapa?" Tanyanya. "Jam 2 dini hari, Mas." Kata Tita pelan. "Kamu mau kemana pagi-pagi begini?" Tanya Benny kembali memejamkan mata. "Aku mau ke kamar mandi, Mas. Tapi rasanya sakit semua." Kata Tita terdengar merengek. Benny kembali membuka matanya. Dia menyamping. Mengecup bibir Tita. "Jam segini mau mandi?" Tanya Benny. "Aku