"Saya itu mengenal Kak Adamas cukup lama. Kami sudah sering putus-nyambung. Itu hal biasa dalam sebuah hubungan." Chayra mengangguk-angguk saja saat itu sambil menahan senyum. Ini mengingatkannya pada banyak scene-scene dibanyak drama. Dihampiri seseorang yang menjadi masa lalu dari Adamas juga sama kan? Drama lama. Sudah biasa terjadi. Alih-alih marah dan merasa terprovokasi, Chayra justru menahan senyum. Meski memang sempat tersentil diawal tadi, Chayra mulai bisa mengendalikan diri. "Kak Adamas dekat dengan banyak perempuan juga sudah biasa. Kalau kamu putus, ia memang begitu. Seolah mencari pelampiasan untuk membuat saya cemburu," tuturnya dengan anggun. Chayra mengangguk-angguk lagi. Berpura-pura tak paham dengan sindirannya. Padahal itu adalah sesuatu yang sangat normal terjadi. K