Demi Tuhan

2493 Words

"Thanks, Bas. Hati-hati!" Bastian tersenyum tipis mendengarnya. Rasanya hampir gila. Ia mati-matian menahan diri untuk tak mengatakan apapun lagi. Ia bisa merasakan kalau Chayra merasa tak nyaman dengan ucapan terakhirnya. Ya, ia akui. Ia telah salah karena melakukan hal itu. Tapi jujur saja, kata-kata itu keluar begitu saja karena sedari dulu sampai sekarang, penilaiannya pada Chayra tak pernah berubah. Masih tetap sama. Perempuan itu adalah perempuan terbaik yang pernah ada di sisinya. Bastian bahkan masih ingat senyumnya dulu. Rambutnya yang panjang dan sering dikuncir itu. Ia juga masih hapal bagaimana cara Chayra menguncir rambutnya dulu. Semua itu bagai slow motion setiap ia mengingatnya. Chayra cantik dengan senyumannya yang sederhana namun menyentuh sampai bagian terdalam hati. N

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD