Masa Lalu

1411 Words

Raina . . . Karena Leon pergi meeting, aku terpaksa harus pulang sendiri terlebih dahulu. Dia sempat memintaku untuk menunggunya sampai pekerjaannya selesai. Tapi daripada aku bosan di sini mending aku jalan-jalan ke panti saja kan. Setidaknya ada teman mengobrol di sana. Lagian aku juga sudah mulai kangen dengan anak-anak di sana. Semenjak aku mulai memasuki lift aku merasakan perasaanku sudah tidak tenang. Entah kenapa tapi itulah yang aku rasakan. Semoga bukan pertanda tidak bagus. Aku bersiap berjalan hendak keluar lift, ketika dentingan bunyi tanda bahwa aku sudah sampai di lantai tujuanku. Pintu lift terbuka dengan lebar untuk beberapa detik aku terpaku menatap apa yang ada di hadapanku begitupun juga dengan orang yang berada di sebrangku. Deg “Azzam!” lirihku ketika melihat

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD