27. Ingin Menjerit

1282 Words

Seperti biasanya hampir setiap hari rasanya Nada tidak luput dari omelan Juliana. Seperti sore itu. Ketika semua jadwal kuliah terakhir selesai. Juliana dan gengnya sengaja menunggu Nada di depan kelas. Mereka terlihat begitu manis di depan semua orang. Padahal ada maksud terselubung dari sikap mereka terhadap Nada. “Hai, Nad! Bisa bicara sebentar?” Juliana tersenyum manis yang terlalu dibuat-buat di depan mahasiswa yang baru saja keluar dari kelas. ‘Rasanya kok nggak enak ya? Feeling aja gitu! Kayaknya Kak Juliana tahu deh kalau kemarin aku dibonceng motor sama Kak Galang,' batin Nada sambil ragu-ragu untuk menatap Juliana. “Ada apa ya, Kak?” Nada menatap ke arah Juliana dengan perasaan curiga. “Enggak ada yang penting kok! Cuma gue mau ketemu aja sama lu, kayaknya kita ngobrolnya ngg

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD