Di meja makan, setelah satu suap, Lukas nampak terdiam. Mulutnya mengunyah dengan perlahan dan tidak ada tanda-tanda kehebohan seperti ketika ia memuji masakan Luna. Nyatanya, masakan Luna dan Rizki kali ini memang sederhana, tetapi rasanya Luar biasa bisa membuat dirinya bergetar.
Sayur bayam, perkedel kentang, dan bihun goreng yang ia makan sangat persis sekali seperti buatan ibunya. Sudah lebih dari dua tahun, tetapi Lukas masih mampu mengingat betapa sederhana dan nikmatnya menu makanan ini. Tidak ada yang menandingi. Lukas sangat menyukai menu ini, hanya saja ia selalu terjebak dalam situasi yang membuatnya bersedih.
Luna memperhatikan Luna seorang diri. Tersenyum walau ada sedikit perih yang dapat Luna rasakan kala Lukas kembali memasukkan sesuap nasi ke dalam mulutnya. Kemudian k
