Nyaris satu jam Lukas hanya berdiam diri dengan pikiran-pikiran random mulai dari kenangannya bersama dengan keluarga sebelum adanya insiden perselingkuhan ibunya yang terbongkar, lalu kesakitan demi kesakitan yang Lukas rasakan hingga saat ini di mana rasa sakit itu tak kunjung sembuh juga. Setiap laki-laki itu melihat ibunya sama saja dengan menabur garam di atas lukanya yang sama sekali belum mengering. Sejatinya Lukas tidak mau bersikap seperti ini, memelihara luka yang tak kunjung sembuh. Namun, rasanya dalam lubuk hatinya yang paling dalam terdapat dorongan supaya laki-laki itu tetap membenti ibunya walau dalam sudut hatinya yang lain, bisikan untuk menerima semuanya selalu ia rasakan, apalagi ketika dirinya sedang bersama dengan Rizki dan Ilham. Lukas bisa menyayangi Rizki dan Ilham
