PEREMPUAN LAIN?

1230 Words

“Pagi..” Addara menyapa Malika yang baru bangun. Semalam, Malika menginap di apartemen Addara untuk menemaninya. “Aku membuat nasi goreng,” Addara menunjukkan masakan buatannya, “Sarapan sekarang?” “Mau.. Aku sudah lapar..” Malika menguap. “Dan masih mengantuk.. Sedangkan kamu berseri-seri seperti itu. Tidak lagi sedih? Urusan si Daffa sudah bulat?” Addara mengangguk, “Bulat..” “Al, Aku mau cerita. Tapi, tolong jangan salah paham dulu ok?” Addara duduk di kursi makan. Malika mengangguk sambil membawa piring dan sendok, lalu mengambil nasi goreng untuk sarapan. Ia duduk di hadapan Addara. “Aku semakin bulat bercerai karena selain persoalan internal aku dan Daffa. Hatiku sepertinya memang tidak lagi soal Daffa..” Addara menunduk. “Aku tahu ini salah.. Tapi, aku tidak merencan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD