PERANG MULUT

1707 Words

“Jangan sentuh dia!!!” Ruri bicara keras dan menatap ke arah Daffa. Addara melepaskan dirinya dari sentuhan Daffa dan mendekat ke arah Malika. Ia tak pernah suka keributan, apalagi kali ini dia yang menjadi objek. Kenapa ini semua harus terjadi? Addara merasa kalau emosinya bercampur aduk tidak jelas. Malika mengumpulkan semua kesadarannya. Saking kagetnya, ia tadi diam tak bicara apapun. Kakinya seperti membeku dan mulutnya membisu. Tapi sekarang, ia sudah sadar. Malika langsung maju dan membalas menampar Ruri. “Kamu jangan sembarangan menampar sahabatku! Apa yang aku lakukan karena membela sahabatku dari kelakukanmu!” Malika dengan emosi terengah-engah bicara di hadapan Ruri. “Apa salah Addara?” Malika bertanya dengan keras. Ruri menatapnya tajam, “Apa yang salah??? Dia

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD