Andreas duduk di kursi kerjanya, ia memutar-mutar pena dengan ujung jarinya. Tidak ada yang tahu Dunia hitam yang dimiliki Andreas, terlahir dari keluarga kaya, pewaris perusahaan Papanya, tetapi sejak kuliah ia telah merintis bisnis malam yang sangat menjanjikan. Menjadi CEO perusahaan Adhy hanya kedok untuk menutupi Bisnis Hitam yang Andreas jalani. Andreas memiliki Club malam dengan Namun bukan atas nama dia, Club bukan sekedar Club biasa, tapi di dalam sana terdapat bisnis jual beli wanita, narkoba, minuman keras, bahkan senjata. Andreas adalah ketua Mafia, hanya dirinya dan Jonathan yang mengetahui itu semua. Andreas akan terjun langsung untuk mendapatkan mangsa, dengan ketampanan yang sempurna, Usia masih muda berwajah baby face bagaikan malaikat tersenyum mania dan sangat imut. Ia akan mencari mangsa di jalanan, sekolah, kampus dan bahkan karyawan perusahaan. Andreas akan datang bagaikan malaikat, menawarkan bantuan penuh cinta dan kasih. Tidak ada wanita yang dapat menolak pesona Andreas. Ketika mengunjungi Club Andreas menggunakan topeng yang menutupi setengah dari wajahnya. Andreas menatap Jonathan yang sibuk dengan ponsel.
"Dimana Laura?" tanya Andreas.
"Nona Laura, tidak datang ke kantor, Tuan," jawab Jonathan. Ia tahu jika tidak ada Laura Andreas akan jadi diri yang berbeda.
"Bagus. Laporkan Club malam!" perintah Andreas yang masih memainkan penanya.
"Club dan kafe aman terkendali, Nona Safira menanyakan anda, Tuan." Jhonathan berdiri tanpa senyuman.
"Siapa Safira?" tanya Andreas, jika seseorang tidak berkesan bagi Andreas maka ia akan dengan mudah melupakan orang tersebut .Jonathan mendekati Andreas menunjukkan sebuah gambar yang muncul di layar tab.
Safira adalah artis papan atas yang sedang naik daun, wanita sempurna dengan tubuh seksi menggoda pernah mendapat bantuan uang dari Andreas dan selalu berharap dapat menjadi kekasih Andreas walaupun ia belum pernah melihat wajah Andreas sepenuhnya namun tubuh seksi dan bentuk wajah yang menyakinkan semua wanita bahwa King adalah pria yang tampan.
"Oh, apa yang dia inginkan?" tanya Andreas menggeserkan layar tab.
"Dia merindukan Anda dan mau bertemu," jelas Jonathan ragu.
"Bagaimana bisa wanita yang tidak pernah melihat wajahku merindukanku? Hahaha." Andreas tertawa mengerikan di telinga Jonathan.
"Anda memang tidak memperlihatkan wajah, tetapi tubuh seksi selalu anda tampilkan pada wanita-wanita itu." Jonathan berbicara dalam hati. Ketika berada di club malam, Andreas selalu melepaskan jas dan dasi, ia hanya menggunakan kemeja putih dengan kancing terbuka.
"Malam ini kita ke Club." Andreas beranjak dari kursinya pindah ke sofa panjang, ia mengusap perutnya yang terasa sesak karena terlalu banyak makan.
"Bagaimana dengan Nona Safira, ia mengundang anda ke apartement pribadinya." Jonathan memperhatikan Andreas yang telah membuka ikat pinggang dan kancing celananya, mengeluarkan kemeja putih yang tadi terlihat rapi.
"Katakan padanya aku sibuk !" perintah Andreas mengusap perutnya.
"Apakah Anda sakit, Tuan?" tanya Jonathan khawatir.
"Aku kekenyangan, aku mau tidur jangan ada yang menggangu ku, bangunkan aku ketika hari sudah gelap!" Andreas menatap tajam kepada Jonathan.
"Baik Tuan." Jonathan segera keluar ruangan dan mengunci pintu dari luar.
"Tuan, hari sudah gelap." Andreas membuka matanya.
"Apakah Anda mau membersihkan diri? Saya telah menyiapkan pakaian ganti," lanjut Jonathan. Andreas membuka pakaiannya membuang sembarangan, ia berjalan menuju kamar mandi pribadi miliknya. Ia keluar dengan menggunakan handuk berwarna putih melilit pinggangnya. Aroma maskulin yang menggoda menusuk hidung. Tubuh tinggi dan seksi sangat menggoda, terlihat air masih mengalir diantara otot-otot indah itu. Andreas mengambil parfum maskulin aroma macho dan seksi seorang pria. Ia menyemprotkan ke seluruh tubuhnya, mengenakan kemeja putih bersih yang dibiarkan terbuka dan celana hitam, menampilkan bentuk tubuh indah seorang pria idaman. Berjalan keluar dari ruangan diikuti Jonathan, mereka masuk lift menuju gudang belakang. Andreas menggunakan mobil yang berbeda ketika malam hari. Sebuah mobil sport hitam pekat sangat mewah. Andreas telah berada dalam mobil, membuka laci dan mengambil sebuah topeng hitam menutupi bagian kanan wajahnya, ia segera menjalankan mesin mobil dan membelah jalanan menuju club malam miliknya.
Beberapa bodyguard yang mengenali mobil Andreas dengan nama King ketika di club mereka segera membuka pintu mobil pria itu. Ia masuk melalui pintu khusus. Andreas berjalan melewati banyak pengunjung yang sedang asik berpesta. Mata para wanita sangat liar melihat tubuh seksi Andreas, ingin rasanya mereka menyentuh d**a berotot menggoda itu. Seorang wanita menggunakan busana sangat minim dan terbuka memberanikan diri mendekati Andreas.
"Hallo Tuan King, sudah lama anda tidak datang kemari." Suara manja menggoda berbisik di telinga Andreas, jemari wanita itu mulai merayap pada leher dan d**a yang terbuka.
"Halo Nona, siapkan ruang khusus untukku." Andreas menyentuh bibir merah wanita yang ada di depannya.
"Tentu saja, Tuan." Wanita itu balas menyentuh bibir Andreas dengan jarinya dan berlalu meninggalkan King untuk menyiapkan ruangan khusus. Andreas dan Jonathan mengikuti wanita menuju ruangan yang biasa Andreas gunakan untuk pertemuan bisnis.
"Silahkan, Tuan King." Suara manja dan menggoda seorang wanita, Andreas tersenyum, ia segera duduk di kursi lebar, Jonathan duduk di samping Andreas. Riko seorang pria yang menjadi pemilik Club, segera memberi hormat dan orang bodyguard segera mengunci pintu.
"Selamat malam Tuan King." Rico menyapa King duduk elegan dengan menyilang satu kaki di atas kaki lainnya dan memutar-mutar ponsel di tangannya.
"Laporkan keadaan Club, Bar dan Café," ucap Jonathan.
"Semua aman terkendali, Tuan, bahkan kita dapat ikan Besar," ucap Rico bersemangat.
"Benarkah?" Andreas menyeringai.
"Katakan!" lanjut Andreas.
"Seorang pejabat menginap di hotel Love Beach dan memesan seorang gadis Virgin, Bos." Rico tersenyum.
"Bagus, kapan dia menginginkan gadis itu?" tanya Andreas.
"Secepatnya," jawab Rico melihat Andreas dengan tatapan kagum pada Bos yang datang ke bar ataupun Club tapi tidak pernah menyentuh minuman beralkohol.
"Jho, catat!" perintah Andreas
"Sudah, Tuan." Jhonatan dengan wajah tampan datar itu seakan tanpa ekpresi.
"Tuan, Rara menunggu anda di ruang atas." Rico tersenyum, Semua wanita di dalam club' pasti tergoda pada Andreas yang selalu memamerkan tubuh seksinya.
"Jhon, aku akan bermain sebentar, kamu santai malam ini." Andreas beranjak dari Sofa berjalan menuju ruangan atas terdapat beberapa kamar pesanan pelanggan.. Jhonatan hanya menunduk. Andreas berjalan menuju kamar bertuliskan "King" ia membuka pintu, semerbak wangi menggoda dari pengharum ruangan menusuk hidung. Sebuah tempat tidur besar bertaburkan kelopak bunga mawar merah dan seorang wanita dengan pakaian seksi merah semerah bunga mawar berbaring dengan pose menggoda. Ia berjalan melambaikan tangan pada Andreas.
"Halo King. Sudah lama kamu tidak mengunjungi diriku." Wanita itu beranjak dari tempat tidur dan berbisik di telinganya Andreas, dengan jari jemari lentik menari dari leher hingga perut sixpack milik King. Rara segera mendaratkan ciuman hangat di telinga Andreas, ia sangat ingin menggoda pria seksi yang ada di depannya. Bibir Rara mulai berjalan ke leher, Andreas.
"Wanita Cantik, apakah kamu masih Virgin?" bisik Andreas di telinga gadis yang memang masih sangat muda itu.
"Tentu saja King." Suara mendesah ketika jari-jari Andreas menyentuh perut Rara yang tidak tertutup sehelai benang.
"Baiklah kita akan bermain di hotel Love Beach." Andreas mencium leher Rara dan mengecup sekilas bibirnya. Andreas akan meninggalkan kamar, tetapi Rara memeluk tubuh Andreas dari belakang.
"King, aku menjaga keperawananku untukmu, malam ini ambillah!" Jemari Rara membuka ikat pinggang Andreas.
"Sayang, aku lebih suka bermain di Hotel dari pada tempat seperti ini, sabarlah hingga besok malam." Andreas memutar tubuhnya mencium leher Rara dan memberikan beberapa lembar uang untuk Rara. Andreas segera meninggalkan ruangan Rara tersenyum mendapatkan ciuman dari King.