21 - Dipermainkan Takdir

1430 Words

Lilian menatap lekat genggaman tangannya dan Victor. Keduanya melangkah menuju lift khusus yang berada pada ujung lorong. Lilian masih sulit mencerna semua kejadian hari ini. Wanita itu melirik Victor dengan tatapan yang sulit untuk diartikan. Keduanya berjalan berdampingan dengan hening. Tidak ada yang ingin membuka suara selama berada di lorong. Saat di dalam Lift, Victor menoleh ke arah Lilian dan tersenyum. Bukan balasan senyum menawan diberikan Lilian, tetapi sebaliknya sebelah telapak tangan Lilian melayang dan mendarat tepat di pipi kiri Victor. Sontak Victor terkejut lalu genggaman tangan mereka terlepas. Kedua alis Victor bertaut, menatap Lilian bingung. "Itu bayaran untuk ciumanmu tadi," desis Lilian. Wanita itu menatap kedua bola mata Victor dengan berani. Tidak ada kelembut

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD