Kemarun ingin terbahak keras namun takut berdosa,dan lagi kenapa Bagas yang notabennya sangat sulit dekat dengan wanita bisa segitu akrabnya sekarang. Why? Ada apa sebenarnya? "Lo kenapa Gas?" "Eh?" Bagas menoleh kearah Kamerun lalu menundukkan wajahnya. "Gak tau! Kenapa gue suka banget ngintilin Oliver." "Berarti lo suka!" Bagas menggigit bibir bawahnya lalu menatap Kamerun tidak percaya. "Memang iya?" "Lah kenapa lo tanya gue? Tanyain sama diri lo sendiri!" Kamerun segera meninggalkan Bagas dibangku kantin dan berniat memesan es jeruk untuk dirinya sendiri namun saat melihat Raja yang ikut berdiri mengantri dengan kedua tangan dilipat didepan d**a. Kamerun memilih enyah dan pergi begitu saja. Menyebalkan! Rasa kesal masih menguasai dirinya dan Raja juga tidak ada etikad baik