46_keluar

1038 Words

"tu-tuan kenapa mencium saya! Tuan fikir saya gadis apaan?" Kamerun berteriak dan juga mencoba meluapkan kekesalannya. Bagaimana ia tidak kesal saat besarnya selalu saja menciumnya tanpa ijin dan lagi! Hanya pria itu yang selalu mencuri ciuamannya sungguh! Kamerun sungguh sangat kesal. Marcus mengusap wajahnya kasar. "Maaf!" "Lagi-lagi tuan meminta maaf! Apa meminta maaf bisa menyelesaikan semuanya." Kamerun mulai tersedu,tubuhnya merosot memeluk lututnya dan terisak dalam diam. "Lalu saya harus bagaimana? Saya sudah pernah bilang kepada kamu jika saya benar-bener tidak tahan jika harus berdekatan denganmu." Marcus benar-benar bingung dengan dirinya,ia bergitu b*******h jika melihat Kamerun. Dan yang membuatnya heran,bagaimana bisa tubuhnya begitu mudah bereaksi saat melihat Kameru

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD