satu

664 Words
Ruang kelas tampak riuh, semua murid tampak heboh di posisi masing-masing. Ada yang bercanda,berteriak bahkan ada yang bergosip. Sedang Juan dan seang bercanda layaknya anak Tk dan Topas jangan ditanya lagi!p****************g itu sudah pasti tengah mencari mangsa. Merayu sana sini, sedangkan Raja hanya asik dengan ponselnya. Tiba-tiba saja suasan menjadi hening, dan itu bertanda jika ada yang tidak beres. Raja segera menatap kedepan. Benar saja,pak Hasyim baru saja datang dan membawa seorang perempuan. Perempuan yang berdiri tepat disamping pak Hasyim. Awal mula Raja tampak cuek dan tak menghiraukan,ia kembali menatap layar ponselnya. Namun saat perempuan itu menyebutkan namanya. Raja segera menoleh dan benar perempuan yang mendorongnya tadi. Awalnya raja tidak percaya. Namun Raja kembali memfokuskan pandangannya. Benar perempuan yang tadi bertemu dengannya, wajah songongnya tetap membuat Raja ingat betul akan perempuan yang menyebut dirinya Kampret. Pak Hasyim mulai berdehem saat perempuan itu sudah selesai aksi kenal mengenalnya. "baiklah sekerang kau duduklah disana.."pak Hasyim menunjuk bangku yang kosong tepat disebelah Raja"saya harap kalian bisa membimbingnya agar tidak tertinggal pelajaran."tukas pak Hasyim lagi. Raja mulai berdiri dari duduknya,berniat ingin memprotes"pak-" Pak Hasyim segera menoleh"apa?" "ini kan bangku bagas. Kenapa perempuan itu harus duduk bersama saya?" Pak Hasyim sejenak berfikir lalu melihat bangku kosong yang berada tepat disamping Topas"bagas bisa duduk dengan Topas." "tapi pak-" "jangan banyak protes Raja. Sudah kau bisa duduk sekarang?siapa namamu tadi?" "kamerun pak" "ah ya..duduklah...!jika Raja macam-macam kau panggil saja aku.."pak Hasyim segera meninggalkan kelas tanpa mau menanggapi protesan dari Raja. Kamerun tertawa mengejek. Pandangannya seakan mengatakan"lo emang Raja tapi lo gak bisa berkuasa.." "apa lo lihat-lihat?"ketus Raja. "gue punya mata...suka-suka gue lah..."kamerun segera melempar tasnya tepat disamping Raja"minggir lo..gue mau masuk"dan sialnya kamerun mendapat tempat duduk tepat dismping jendela. Dan mau tidak mau ia harus melewati Raja setiap kali ia ingin keluar masuk. Kampret! Kamerun sudah duduk dengan anggun sembari membaca n****+ kesayangannya. Sejenak ia kamerun merasa cuek-cuek saja. Namun saat kamerun merasakan ada yang tidak beres, kamerun segera menutup novelnya lalu menatap Raja"lo bisa gak diem.." "bawel...!suka-suka gue lah.." Kamerun tampak mengertakkan giginya"lo tu ya" "apa?"tantang Raja. Saat kamerun akan kembali bercekcok dengan Raja. Tiba-tiba saja Topas menyapanya"hei...lo anak baru?" "emang lo kagak denger tadi gue ngoceh didepan?"jawab kamerun dengan ketusnya, sejenak raja ingin terbahak saat melihat wajah malu Topas. Kagak pernah tu siplayboy dapat omongan ketus dari cewek. Baru kali inilah kamerun gadis songong yang seakan sama sekali tidak tertarik akan ketampanan Topas. "ya denger..!!"Topas terkekeh,ia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "la trus lo mau apa?"raja benar-benar tidak bisa menahan tawanya saat melihat topas kembali mengatupkan mulutnya. Kamerun kini mulai menatap Raja yang terkikik geli"lo ngapain?"seketika Raja ikut mengatupkan mulutnya,mendapat tatapan tajam dari kampret. Melihat Raja dan Topas terdiam seketika. Bagas merasa ada yang aneh, ia melangkahkan kakinya mendekati kedua sahabatnya itu"kalian berdua ke_"Bagas menatap wanita yang tadi pagi ia tolong"lo...satu kelas sama gue?" Kamerun menatap bagas yang baru saja datang. Senyum sumringah mulai ia tunjukkan"ko Bagas?lo sekoalh disini juga?" "yuhu...dan mereka sahabat-sahabat gue.."bagas menatap Raja dan Topas yang masih tetap diam"lo udah kenal?"tanya bagas kepada kamerun. "sama pria sok ganteng ini?"tanya kamerun menunjuk Topas. Dan mendapat anggukan dari Bagas"kagak sih...tapi baru aja kenal. Soalnya dia nyamperin duluan.." wah songong nih cewek..... "kalauu dia?"bagas menunjuk Raja. "tidak..."jawab Raja dan kamerun secara bersamaan. "wuihh...kompaknya..!!jangan-jangan jodoh lu beduak.."tukas bagas sembari terkikik bersamaan dengan Topas. "kagak mungkin..."jawab mereka lagi dan itu kembali mereka ucapkan secara bersamaan. "ok_ok...hanya tuhan yang tau..."bagas dan topas segera meninggalkan meja Raja dan kamerun. Peraduan yang kembali sengit,tatapan tajam. Ocehan menyebalkan dan sumpah serapah yang kembali mereka ucapkan membuat suasana kelas menjadi riuh karenanya. Perjalanan kamerun baru dimulai.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD