⌘ Bab 22 ⌘

1554 Words

“Kau, bagaimana kau bisa tahu kalau....” “Aku melihatmu semalam dan aku mengikuti kalian pergi ke Maidstone. Lalu kalian menghilang di tengah rimbunan pohon yang berada di sisi ladang gandum, apa yang kalian lakukan berdua.” Bisik Sean dari pelukannya tepat ke telinga Kanaya. Sementara wajah Kanaya terlihat sangat ketakutan, dia bahkan gemetar ketika membalikkan badannya hanya untuk menatap bagaimana wajah Sean saat ini ketika pria itu mengatakan kalimat tersebut padanya. “Kau sedang berusaha memerasku untuk keuntunganmu?” tuduh Kanaya. Dan tentu saja, tuduhan itu tidak bisa dikatakan tuduhan karena bagaimana pun, semua orang tahu bagaimana buruknya hubungan mereka saat ini dengan Sean yang terus ingin kembali padanya sementara dirinya tidak. Sungguh sebuah keuntungan untuk Sean dengan m

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD