Elard sedang duduk di pantry rumah sakit, lagi jam istirahat. Rencananya mau chat Seira sesuai saran Marisa, tapi yang dilakukannya dari tadi hanya main HP saja. Ketik satu kalimat panjang, hapus lagi. Terus ulangi hal yang sama berkali-kali. “Hei, ngapain kamu?” Seseorang orang menghampiri Elard, menepuk pundaknya menegur. Namanya Dinar, rekan kerja yang lumayan dekat dengan Elard. “Nggak ngapa-ngapain.” Refleks Elard menutup layar HP-nya, tak mau sampai ketahuan menggoda cewek kuliahan. Habis profile picture Seira tepat berada di depan gedung fakultas, sedang berpose aneh dengan teman-temannya. “Bohong, itu cewek ada empat. Yang namanya Seira yang mana?” Sial, ternyata Dinar sempat lihat. Matanya super jeli, sampai tampang dan nama sekecil itu saja langsung diingat. Elard bungkam,