Sebelum Aku Pergi

Sebelum Aku Pergi

book_age12+
228
FOLLOW
2.3K
READ
family
badboy
drama
tragedy
sweet
no-couple
biker
city
friendship
selfish
like
intro-logo
Blurb

"Dan asal lo tahu," ucap Rendy melanjutkan dengan tegas, "Gue gak akan pernah mau telepon lo seandainya Anggi gak maksa gue, dia nangis tadi. Sekarang terserah lo mau ngapain, gue gak peduli. Silakan lo cari kesenangan lo sendiri di luar sana."

Torro masih tak memberi reaksi, tak tahu harus menanggapi seperti apa.

Kemudian, ucapan Rendy selanjutnya membuat Torro bungkam.

"Gue kecewa dan malu punya sodara kayak lo."

***

Kematian yang datang secara tiba-tiba membuat seorang Torro gundah. Ia baru menyadari, bahwa kenakalan dan kesalahannya semasa hidup ternyata merupakan sebuah petaka bagi keluarganya.

Bagaimana mungkin Torro dapat beristirahat dengan tenang saat tau bahwa keutuhan keluarganya terancam runtuh?

Bagaimana mungkin Torro dapat menyeberang ke alam baka tanpa beban saat ia tahu bahwa ulahnya-lah Ayah dan Ibunya terancam berpisah?

Demi kerak neraka yang sebentar lagi akan ia huni, Torro bersumpah akan membuat keluarganya utuh lagi sebelum ia akhirnya benar-benar pergi.

***

Enjoy the story!

ic_default
chap-preview
Free preview
Prolog
Bagaimana ini bisa terjadi padaku? Aku melakukan kesalahan. Tak bisa lari ke mana pun. Malam semakin larut, saat aku semakin hilang kesadaran. Aku muak dengan hidup ini! Aku hanya ingin berteriak, bagaimana ini bisa terjadi padaku? (Simple Plan - Untitled) * Jiwa yang tengah menghadapi ajal itu berusaha melawan, menahan sakit, mencoba menyangkal kematian yang tengah dihadapi. Berpegangan pada sesuatu yang ada untuk membuatnya tetap bertahan hidup. Namun, apa seseorang mampu menentang kematiannya sendiri? Hawa dingin kembali memeluk tubuh, merengkuhnya dalam kegelapan yang pekat, menjanjikan kenyamanan yang tak bisa hidup tawarkan. Tidak! Pikir jiwa itu ketakutan, tahu bahwa rasa nyaman yang sungguh tampak menggoda akan mengantarkannya pada kematian lebih cepat. Rasa sakitlah yang membuatnya dapat terus bertahan hidup. Maka, jiwa itu dengan segenap hati merengkuh rasa sakit dengan tangan terbuka. Berharap hal itu akan selalu berada dalam dirinya hingga seseorang dapat menolongnya. Namun, perasaan hangat kembali datang, rasa nyaman menyapa, menyelinap pada setiap jengkal jiwanya, seolah menjanjikan dunia di mana tak akan ada lagi rasa sakit. Dengan begitu, jiwa rapuh itu pun terlena. Pertahanannya goyah, pikirannya meragu, dengan setiap hela napas terakhir yang terembus dalam raganya, jiwa itu menyambut kegelapan yang mengisi setiap pikiran di dalam kepalanya. Tak lama kemudian, jantung dari raga milik jiwa itu berhenti berdetak. Pada detik-detik terakhir sebelum jiwa itu benar-benar terlepas dari raganya, suatu penyesalan terlintas dalam benaknya. 'Seharusnya gue enggak minum Vodka terlalu banyak malam ini.' ***

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Just You, Vanilla (Bahasa Indonesia)

read
29.7K
bc

Wedding Organizer

read
49.9K
bc

Billionaire's Baby

read
285.2K
bc

Love Me or Not | INDONESIA

read
559.8K
bc

Disguise [Indonesia]

read
71.2K
bc

Suamiku Bocah SMA

read
2.6M
bc

Tentang Kean [END]

read
10.7K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook