"Dan asal lo tahu," ucap Rendy melanjutkan dengan tegas, "Gue gak akan pernah mau telepon lo seandainya Anggi gak maksa gue, dia nangis tadi. Sekarang terserah lo mau ngapain, gue gak peduli. Silakan lo cari kesenangan lo sendiri di luar sana."
Torro masih tak memberi reaksi, tak tahu harus menanggapi seperti apa.
Kemudian, ucapan Rendy selanjutnya membuat Torro bungkam.
"Gue kecewa dan malu punya sodara kayak lo."
***
Kematian yang datang secara tiba-tiba membuat seorang Torro gundah. Ia baru menyadari, bahwa kenakalan dan kesalahannya semasa hidup ternyata merupakan sebuah petaka bagi keluarganya.
Bagaimana mungkin Torro dapat beristirahat dengan tenang saat tau bahwa keutuhan keluarganya terancam runtuh?
Bagaimana mungkin Torro dapat menyeberang ke alam baka tanpa beban saat ia tahu bahwa ulahnya-lah Ayah dan Ibunya terancam berpisah?
Demi kerak neraka yang sebentar lagi akan ia huni, Torro bersumpah akan membuat keluarganya utuh lagi sebelum ia akhirnya benar-benar pergi.
***
Enjoy the story!