Dokter Ayu kembali ke rumah sakit dan Riana kembali ke kamarnya.
"Mah... Pah... Ria kangen sama kalian..!!" ucap Riana yang sedang duduk di tepi jendela kamarnya dengan memeluk photo kedua orangtuanya...
Air mata mengalir di pipi manis gadis remaja itu karena tidak kuat menahan rasa rindu pada kedua orang tuanya.
"Mah... Pah... Andai dulu Ria gak manja..! Mungkin mama dan papa masih ada di sini. Maafin Ria ya mah, pah..!! Kalian tahu Ria kesepian gak ada seorangpun yang mau nemenin Ria..!! Kakak sibuk banget, Tante Diana dan Omah juga jarang berkunjung ke rumah..!!"
ucap Riana yang terus menangis
Bi Tini mengetuk pintu...
"Non boleh bibi masuk?" tanya Bi Tini
"Boleh bi, masuk aja.!!" jawab Riana
Bi Tini masuk dan melihat Riana sedang menangis
"Non kenapa nangis?" tanya bi Tini yang menghampiri Riana
"Ria kangen sama mama papa bi...!!" Riana memeluk bi Tini
"Sabar ya non, non jangan sedih. Kan ada bibi di sini yang menemani non Ria.." Bi Tini memeluk erat tubuh Riana
"Sakit bi...!" ucap Riana
"Coba bibi lihat non..!!" Bi Tini membuka pakaian Riana dan melihat luka cambukan dari Adrian
"Bibi olesi salep ya, tadi dokter Ayu bilang harus di olesi salep biar engga sakit dan pegal..!" ucap bi Tini yang melihat Riana dengan wajah sedih
"Ia bi...!!" ucap Riana
"Sini non baringan di tempat tidur..!" ajak bi Tini
Riana membaringkan tubuhnya dan Bi Tini mengobatinya
******************************************
Di rumah Siska sahabat Riana
"Mah...!! Siska mau bicara...!!" ucap siska yang menghampiri mamahnya yang sedang duduk memeriksa hasil belajar siswa pada hari ini
"Mau bicara apa sis..!?" tanya Bu Riska mamahnya Siska
"Mah, menurut Siska Bu Sekar keterlaluan. Bu Sekar gak dengerin penjelasan Siska dan Ria, kasihan si Ria sampai pingsan gara-gara hukuman Bu Sekar..!!" ucap Siska pada mamahnya
"Kalian hari ini terlambat hampir satu jam pelajaran...!! kalian kemana saja??" tanya Bu Riska
"Kita udah berangkat sesuai jadwal kita mah...!!" ucap Siska
"Terus kenapa nyampe nya jam 9 Siska...!!?" tanya Bu Riska
"Tadi pagi tuh ada kecelakaan terus jalanan macet..!! terus parahnya lagi..!! malah jadi tontonan warga, gak ada satu orangpun yang membantu bahkan gak ada seorangpun yang menghubungi rumah sakit..!! Untung si Ria punya inisiatif sendiri, dia langsung telpon ambulance dan macet pun mulai teratasi. Gitu mamah...!! Itu penjelasan yang belum sempat Siska sampaikan, tapi Bu Sekar seenaknya hukum kita...!! Siska gak terima mama harus hukum Bu Sekar...!!" ucap manja Siska pada mamanya
"Sayang, walaupun mama ini kepala sekolah. Kan itu terjadi antar guru dan murid masa mama ikut campur sih..!!" ucap Bu Riska
"Ikh, mama gak peka..!!" Siska cemberut
"Ia...!! Nanti mama bicarakan dengan Bu Sekar..!!" rayu Bu Riska yang memeluk erat putrinya
"Beneran ya mah...!?" ucap Siska yang gembira
"Ia, beneran. Sudah kamu belajar gih, jangan ganggu mamah. Mama lagi sibuk..!!" ucap Bu Riska
******************************************
Hari telah berganti hari... Riana masih belum bisa berangkat sekolah karena sekujur tubuh Riana masih penuh luka cambukan kakaknya.. Dia hanya mengirimkan pesan bahwa dia tidak akan masuk sekolah hari ini..
"Anak-anak apa Riana tidak masuk lagi hari ini!?" tanya Bu Sekar wali kelasnya
"Riana masih sakit Bu, tadi pagi kakaknya sudah menghubungi kepala sekolah.!!" jawab Siska
"Oh ia, ya sudah baiklah, mari kita mulai pelajarannya..!!" ucap Bu Sekar
Tok-tok... Bunyi seseorang mengetuk pintu...
"Permisi Bu Sekar, Ibu di panggil Bu Riska ke ruangan kepala sekolah..!" ucap pak Haris keamanan sekolah
"Baik pak, anak-anak ibu tinggal dulu tolong kalian hafalkan halaman 34-40 ya setelah ibu kembali kita lanjutkan dengan pertanyaan kuis..!!" ucap Bu Sekar yang pergi ke luar
"Yah......!!!" semua murid mengeluh
Bu Riska berbicara mengenai kejadian kemarin-kemarin yang terjadi pada Riana dan Siska di perjalanan ke sekolah
Sepertinya Bu Sekar merasa bersalah
"Baik Bu...!! Saya mengerti, mohon maaf saya bersalah karena main hukum anak-anak tanpa mendengarkan penjelasan mereka. Sepertinya saya harus menemui Riana untuk minta maaf secara langsung..!!" ucap Bu Sekar
"Semua keputusan di tangan ibu...! Saya hanya memberikan pendapat..!!" ucap Bu Riska
"Baik Bu, kalau begitu saya permisi. Terimakasih sudah menjelaskan semuanya pada saya, setelah jam pulang sekolah saya akan langsung ke rumah Riana..!!" ucap Bu Sekar
"Baik Bu, silahkan..!!" ucap Bu Riska
******************************************
Kunjungan Bu Sekar ke rumah Riana
"Permisi...!! Selamat sore pak...!!" ucap Bu Sekar memanggil satpam rumah yang berdiri di dalam ruangannya
"Selamat sore Bu, kalau boleh tahu Ibu ada keperluan apa dan mau bertemu dengan siapa???" tanya pak Mamat satpam rumah Riana
"Apakah benar ini rumahnya Riana???" tanya Bu Sekar
"Ia Bu benar...!! Kalau boleh tau si Ibu ini siapa ya???" tanya pak Mamat
"Saya wali kelas nya Riana, saya datang kesini untuk mengunjungi Riana yang sedang sakit. Apa boleh saya masuk???" tanya Bu Sekar
"Boleh Bu...! Tapi saya lapor dulu ke den Adrian ya Bu. Takut non Ria di marahi.!!" ucap pak Mamat
"Ia pak silahkan..!" ucap Bu Sekar
Pak Mamat menelpon Adrian
"Hallo den...!" ucap pak Mamat
"Ada apa pak Mamat?" tanya Adrian
"Ini den, ada wali kelasnya non Ria. Katanya mau menjenguk non Ria, apa boleh saya persilahkan untuk masuk den???" tanya pak Mamat
"Ia gak papa, suruh masuk aja...!" jawab Adrian
"Baik den, bapak tutup ya den...!" ucap pak Mamat
Pak Mamat menutup telponnya
"Bu, silahkan masuk...!" pak Mamat memanggil Bu Sekar yang berdiri di luar
Di dalam rumah Riana
***
Bu Sekar mengetuk pintu dan Bi Tini membukakan pintu untuknya
"Permisi, selamat sore...!" ucap Bu Sekar
"Selamat sore Bu, maaf mau bertemu dengan siapa??" tanya Bi tini
"Saya mau bertemu dengan Riana, apa Riana nya ada?" jawab Bu Sekar
"Oh...! Ia Bu ada, mari Bu masuk!" ajak bi Tini
"Terimakasih!" ucap Bu Sekar yang mengikuti bi Tini
"silahkan duduk Bu, saya panggil dulu non Ria nya..!" kata Bi Tini yang mempersilakan Bu Sekar masuk ke ruang tamu
"Ia bi!" ucap Bu Sekar
Bi Tini pergi ke atas untuk memanggil Riana.Tak lama Riana turun,dengan memakai sweater untuk menutupi lukanya.
"Selamat sore Bu...!" sapa Riana pada gurunya, dan tak lupa ia memberikan salam
"Selamat sore Riana, bagai mana keadaan kamu??" tanya Bu Sekar
"Alhamdulillah udah baikan Bu..!!" jawab Riana
"Syukurlah kalau begitu, ibu merasa bersalah atas kejadian kemarin. Ibu kesini datang untuk meminta maaf sama kamu Riana..!!" ucap Bu Sekar
"Bukan salah ibu kok, kemarin-kemarin saya kesiangan karena ada sedikit kendala di jalan...!" ucap Riana dengan senyum pada sangguru
"Ia, seharusnya ibu dengarkan dulu penjelasan kalian..!!" raut wajah Bu Sekar begitu menyesal
"Gak papa kok Bu, kan kita berdua sering telat. Hehe, maafin ya Bu..!"Riana tersenyum pada gurunya
"Tetap saja, kamu sampai pingsan kemarin. Itu yang membuat ibu jadi merasa bersalah...!!" Bu Sekar mantap dengan serius ke arah Riana
"Kemarin saya belum sarapan Bu, jadinya pingsan deh. Hehe, maaf ya udah bikin ibu kaget..!" Riana dengan senyum menjawab setiap ucapan sang guru
"Ngomong-ngomong apakah orang tua kamu belum pulang kerja..!? Rasanya rumah kamu sepi banget?? Dan mana kakak kamu yang kemarin datang jemput kamu???" tanya Bu Sekar
"Emmm.... Mama dan Papa sudah lama meninggal sekitar kurang lebih 12 tahun yang lalu. Saya di sini tinggal berdua sama kakak..!!" jawab Riana dengan raut wajah sedih
"Eh, maaf ibu gak tau kalau orang tua kamu sudah meninggal..!!" ucap Bu Sekar yang khawatir melihat muridnya yang sedih
(Bu Sekar tidak tahu kisah Riana karena dia adalah guru pindahan dari kota lain dan baru satu tahun mengajar di sekolah itu)
"Enggak papa kok Bu, Ibu kan gak tahu..!" jawab Riana
"Lalu mana kakakmu?? Ibu ingin bicara dengannya!?" tanya Bu Sekar
"Kalau kakak, jam segini belum pulang. Biasanya kakak pulangnya malem Bu...!" jawab Riana
"Terus kamu di rumah sama siapa??" tanya Bu Sekar yang melihat ke sekeliling rumah
"Sendiri, tapi ada Bi Tini. Jadi saya gak takut, udah biasa kok Bu..!" jawab Riana
"Di rumah sebesar ini, dia hanya tinggal dengan kakaknya. Tanpa ada orang tua..! Pantas saja dia selalu terlambat sekolah!!" ucap Bu Sekar dalam hati
Sepi, sunyi. Suasana rumah yang di tempati Riana.