PROLOG
Edmonton, Maret 2017
>>>> Catherine Sea
Wanita itu berjalan seorang diri melewati trotoar. Kedua tangannya dia lipat di depan d**a. Sesekali dia menghentikan langkahnya dan mendesah kasar. Tak jarang orang disekelilingnya memperhatikan tingkahnya. Wanita itu, Catherine Sea adalah wanita berusia memasuki 24 tahun. Rambut brunette bergelombangnya dia biarkan terurai. Catherine akrab di panggil dengan nama Cath atau Keth.
Catherine menghentikan langkahnya tepat di depan toko yang menjual aneka peralatan. Dia kembali mendesah dan menatap toko itu.
"Kenapa tidak ada manusia yang menjual mesin waktu?" tanya Cath pada dirinya sendiri.
Sebuah pertanyaan konyol. Apa dia sedang hidup di masa depan yang di penuhi dengan alat-alat yang sedang di carinya? Catherine memasukkan kedua tangannya kedalam mantel dan kembali melanjutkan langkahnya. Tapi sampai sekarang hidupnya belum juga berpihak padanya. Beberapa jam yang lalu dia baru saja kehilangan pekerjaannya karena kesalahan kecil. Dan sekarang ... Catherine memperhatikan beberapa orang di sekitarnya yang menggandeng padanga mereka masing-masing.
"Kapan aku bisa menikmatinya seperti mereka?" Catherine mengerutkan dagunya.
Catherine mempercepat langkahnya. Dia sudah tidak punya waktu banyak lagi. Tujuannya sekarang adalah mencari pekerjaan baru. Benar, Cath harus sampai di apartemen lebih cepat untuk istirahat agar besok dia bisa mencari pekerjaan baru. Dia tidak bisa dan tidak boleh menganggur lebih lama. Karena jika itu terjadi, Cath tidak bisa membayar sewa apartemen dan juga membiayai hidupnya.
Saat sampai di penyeberangan jalan, ponsel Catherine berbunyi. Dia merogoh tasnya dan saat akan menerima telepon dari Alexa, temannya itu, tiba-tiba saja ada seseorang yang berlari ke arahnya dan menabraknya. Spontan Catherine menjatuhkan ponselnya dan terinjak orang lain sampai ponselnya tertendang ke tengah jalan.
"Astaga!" pekik Catherine.
Lelaki yang menabraknya itu justru memberikan ponsel lain pada Catherine tanpa mengatakan apapun. Lelaki itu nampaknya terburu-buru. Wajahnya juga terlihat gugup. Setelah memberikan ponsel itu, lelaki itu berlari.
"Tuan! Tunggu. Tuan!" teriak Catherine.
Dari arah belakang Catherine, tiga laki-laki itu berlari kencang seperti sedang mengejar seseorang. Tiga laki-laki itu berhenti tepag di samping Catherine dengan napas terengah-engah. Catherine belum menyadari kedatangan mereka. Dia sibuk memperhatikan ponsel itu. Beberapa saat kemudian Catherine mulai sadar kalau dia kehilangan ponselnya.
"Ponselku! Astaga!" pekiknya tak karuan membuat perhatian salah satu dari tiga pria di sampingnya itu mengarah padanya.
Pria itu memperhatikan ponsel yang di pegang Catherine. Keningnya berkerut karena merasa mengenal ponsel itu. Dia mulai curiga saat Catherine memasukkan ponsel itu ke dalam tas. Padahal Catherine berniat akan mengembalikan ponsel itu pada pria yang menabraknya tadi.
Catherine buru-buru untuk mengambil ponselnya. Dia berharap ponselnya akan baik-baik saja karena lampu lalu lintas itu masih menyala merah sehingga belum ada kendaraan yang jalan. Saat Cath akan pergi, tiba-tiba saja pria itu mencekal lengannya dan menahan Cath pergi. Cath menoleh ke belakang dan menatapnya. Bola mata hitam itu menatapnya tajam membuat Cath mengerutkan keningnya.
>>>> Calvin Myles
Tiga pria itu nampak berjalan keluar dari sebuah cafe di pinggir jalan. Salah satu dari mereka mengeluarkan ponselnya karena mendapat telepon dari seseorang. Dia, Calvin Myles adalah pengusaha muda yang paling berpengaruh di Kanada. Merupakan anak tunggal di keluarga Myles dan cucu dari Mr. Myles.
"Iya Kakek?" jawab Calvin membuat perhatian kedua temannya itu tertuju padanya.
"Cepat pulang. Ada yang ingin kakek bicarakan padamu."
"Baiklah, aku akan ... " ucapan Calvin menggantung saat seseorang menabraknya dengan keras sampai membuat Calvin menunduk dan menjatuhkan ponselnya.
"Maaf," ucap laki-laki itu dan menunduk. Dia segera meraih ponsel Calvin dan memasukkannya ke dalam saku jaketnya.
Tom dan Jayden ikut terkejut. Dia mencoba membantu Calvin dan berniat akan memukul laki-laki itu. Namun Calvin tidak mempedulikan laki-laki yang menabraknya itu. Laki-laki itu sudah berlari. Calvin mulai mencari ponselnya dan mengitarkan tatapannya di sekelilingnya namun tidak menemukan ponselnya.
"Dimana ponselku?" tanya Calvin.
Tom dan Jayden ikut mencari tapi tetap tidak menemukannya.
"Sepertinya ponselmu sudah di ambil orang itu," ucap Tom.
"Sial. Dasar pencuri!" desah Calvin dan berniat akan mengejar pencuri itu.
Jayden menahannya. Dia berpikir Calvin bisa membeli ponsel yang baru. Toh, hanya membeli satu ponsel tidak akan membuat lelaki itu menjadi bangkrut bukan?
"Sudahlah, kau bisa beli lagi. Pencurinya juga sudah pergi jauh," ucap Jayden.
"Lebih baik aku kehilangan mobilku dibandingkan ponselku," ucap Calvin dingin dan mulai berlari mengejar pencuri itu.
Tidak ada pilihan lain lagi untuk Tom dan Jayden. Percuma bagi mereka jika akan mengatakannya dua kali. Toh, pada akhirnya Calvin tidak akan mendengarkannya. Mereka berlari cepat dan setelah hampir lima menit mengejar pencuri itu, akhirnya mereka sudah menemukannya. Ketiga pria itu terus berlari mengejarnya sampai harus memasuki tiap gang dan akhirnya kembali ke trotoar jalan. Pencuri itu beberapa kali menabrak orang dan terus menoleh ke belakang.
Hingga akhirnya Calvin melihat pencuri itu menabrak seorang wanita sampai mmbuat wanita itu terjatuh. Dia menghentikan langkahnya tepat di samping wanita itu. Napasnya dan kedua temannya masih terengah-engah. Tom dan Jayden memperhatikan pencuri itu sedangkan Calvin memperhatikan ponsel yang di pegang wanita di sampingnya itu.
"Ponselku?" batin Calvin dan mengerutkan keningnya saat melihat wanita itu memasukkan ponselnya ke dalam tasnya.
Calvin langsung mencekal lengan wanita itu hingga membuat kedua temannya dan wanita itu ikut terkejut. Dia menatap tajam sepasang bola mata hijau terang itu. Wanita itu juga bersikap seolah-olah di buat bingung oleh tingkah Calvin. Kedua temannya memperhatikan mereka berdua.
[PERHATIAN: DILARANG MENJUAL, MENJIPLAK, MEMBAJAK, MENG-COPY SEBAGIAN DAN ATAU KESELURUHAN ISI DI DALAM CERITA TANPA IJIN DARI PENULIS DAN STARY PTE.LTD.
PENULIS TIDAK AKAN RELA LAHIR & BATIN, DUNIA AKHIRAT KEPADA OKNUM YANG MELAKUKAN HAL TERSEBUT.]