Chapter 9

673 Words
Aifa menundukkan wajahnya. Sudah 2 jam berlalu dan ia bagaikan orang bodoh tak jelas kemana ia akan menuju. Merasa lelah, akhirnya Aifa duduk disebuah bangku panjang. Aifa menyesal karena tanpa sengaja menjatuhkan ponselnya. Sekarang Aifa tidak bisa menghubungi siapapun. Aifa Berharap ada seseorang yang mengenalnya. "Aifa kepikiran sama Rex. Kenapa Rex selalu menghindar? Apa karena Aifa tidak cantik lagi?" "Aifa ini sayang sama Rex. Aifa rindu sama Rex. Apakah Rex tidak rindu Aifa?" Aifa terlihat lelah. Cuaca mulai mendingin. Aifa memeluk erat tubuhnya sendiri. Aifa teringat kejadian sebelumnya ketika seorang supir Taxi kehilangan jejak saat mengikuti mobil Rex. Supir tersebut tidak bisa berbuat apapun selain kembali mengantarkan Aifa ke lokasi sebelumnya disebuah cafe tempat Franklin dan Ava berada. Sesampainya disana Franklin dan Ava tidak ada. Pasti saat ini dua orang itu sedang mencarinya. Aifa berharap jika adiknya itu akan berpikir untuk kembali mendatanginya disekitar cafe dan menemukannya yang lagi duduk di bangku panjang. "Kakak?" Aifa menoleh. "Frank-" Dan raut wajah Aifa berubah muram. Bukan Franklin yang memanggilnya. Melainkan Ray. Adik tiri Rex. "Sejak tadi aku menduga-duga dari kejauhan kalau yang aku lihat adalah kakak Aifa atau bukan. Ternyata benar kak Aifa." Aifa berdiri. Saling berhadapan dengan Ray. Ray adalah sosok pria tampan yang tinggi menjulang darinya. Tapi bagi Aifa. Tetap Rex yang paling tampan didunia ini setelah Daddynya. "Rex mana Ray? Aifa kangen Rex." "Kakak lagi cari Kak Rex?" tanya Ray dengan mengerutkan dahinya. "Bahkan aku saja baru tiba dari bandara 45 menit yang lalu. Saat ini aku berniat mendatangi Kak Rex dan mommy di villa." "Tante Luna ada di negara ini juga?" "Mamer Aifa ada disini?" "Apakah Aifa boleh bertemu dengan calon Mama mertua Aifa? Ray terkekeh geli dengan lontaran Aifa yang penuh percaya diri. "Tentu saja kak. Ah sebelum itu aku mau tanya. Kenapa kakak bisa ada disini? Bukankah kakak ada di Jakarta?" Aifa tersenyum masam. "Aifa memang di Jakarta. Tapi begitu tahu Rex ada disini saat itu juga Aifa meminta Daddy untuk menghubungi Pak Fay untuk cuti sekaligus di mutasi di negara ini." "Aifa tadi lihat Rex. Aifa kangen sama Rex. Aifa mengikutinya dengan supir Taxi. Tapi Rex mengemudikkan mobilnya dengan cepat. Aifa sama supir Taxi kehilangan jejak mobil dia." Ray merasa iba melihat Aifa. Sungguh ia begitu tahu bagaimana Aifa itu mencintai kakak tirinya. "Terus kakak gak balik ke tempat sebelumnya?" "Aifa sudah balik. Tapi Franklin tidak ada. Aifa tadi ke cafe sama Franklin. Cafenya ada disana." tunjuk Aifa yang diikuti oleh arah pandang Ray. "Aifa gak tahu jalan pulang. Ponsel Aifa juga hilang. Aifa nunggu Franklin. Tapi Franklin gak datang-datang. Aifa juga nunggu Rex. Siapa tau Rex berubah pikiran datangin Aifa." "Aifa tahu kok Rex itu masih cinta sama Aifa." "Apakah Aifa salah mengerjar cinta kakakmu Ray?" Aifa menundukan wajahnya. Kedua matanya mulai memanas. Rasanya ia akan menyerah tapi karena Rex cinta pertamanya membuat Aifa menepis kata menyerah itu. "Kakak mau bertemu dengan Kak Rex?" "Mau." angguk Aifa dengan cepat. "Aifa kangen. Aifa mau ketemu Rex." "Berjanjilah kalau kakak tidak akan bersedih lagi jika kakak akan bertemu dengan kakakku." Aifa mendongakan wajahnya. Raut wajah nya berubah terkejut dan penuh harapan. "Maksudnya? Ray mau bawa Aifa ketemu Rex?" Ray tersenyum. Lalu ia mengangguk hingga kedua sudut bibir Aifa terangkat. Raut wajah cerianya pun terlihat. "Aaaaaaaaaaaaaa makasiiih Ray.. Aifa sayang sama Ray. Ray sudah Aifa anggap sebagai calon adik ipar yang pengertian sama Aifa." "Kalau gitu kita ke Villa sekarang." Ray tertawa geli melihat Aifa yang begitu menggemaskan. "Mommy dan Daddy juga ada disana. Mereka pasti akan senang bila kakak berkunjung." Ray melenggang pergi diikuti dengan Aifa di belakangnya kemudian memasuki mobil untuk menuju villa. Tanpa mereka sadari, dari kejauhan Rex melihat semuanya. Tatapannya begitu datar. Tapi tidak dengan hatinya yang merasa benci melihat kedekatan Aifa dengan adik tirinya sendiri. Rex itu plin plan. Mau jauhin Aifa, pakai bela-belain deket sama Aisyah.. eh begitu lihat Aifa lagi sama Ray malah gitu Maunya dia apasih? Untung ganteng Makasih sudah baca. Semoga gak gregetan sama Aifa yang ngemis cinta sama Rex. Kalau sudah cinta emang susah sih With Love LiaRezaVahlefi Instagram lia_rezaa_vahlefii
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD