BAB 23

1505 Words

Mereka tiba di rumah Agni di Bandung. Meski ini sudah menjelang malam, tapi Andra bisa melihat kalau rumah Agni begitu asri dengan pepohonan hijau yang menyejukkan. "Segar sekali, dan juga dingin," Andra terkekeh. "Untung aku membawa jaket tebal." Agni tertawa, "Aku sih sudah terbiasa." "Masuk," Agni membukakan pintu depan rumah. "Sori ya kalau berdebu. Sudah lama tidak ditempati," Agni mengecek situasi rumah dan membuka beberapa jendela. "Tapi aku tutup kursi dan meja. Jadi semoga tidak terlalu berdebu. Kita bisa duduk di halaman belakang saja, aku sudah pesan makan malam kesukaanmu. Tinggal tunggu delivery datang!" "Apa? Sate ayam?" Andra tersenyum lebar. "Iya. Apa lagi?" Agni tertawa. "Di Bandung banyak sekali sate enak. Kapan kapan kalau kita ke Bandung lagi kita jelajah ku

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD