Part 7 | Sorry for Hurting You

1123 Words
“Hai, Keyla.” Jeslyn menatap ramah pada Keyla yang baru saja tiba dan langsung memanggil nama Christy begitu memasuki dapur, Jeslyn berpikir mungkin kembaran suaminya itu memang sering berkunjung ke rumah Kern terlihat dari bagaimana Keyla berinteraksi akrab dengan para maid di rumah itu.   Keyla yang mendapatkan sapaan ramah dari Jeslyn hanya menatap sinis penuh permusuhan pada wanita itu. “Oh, iblis wanita b******k ada di sini rupanya.” Keyla berujar sinis, menatap Jeslyn penuh aura permusuhan, Jeslyn yang mendengar nada bicara Keyla juga tatapan wanita itu hanya bisa menghembuskan napasnya lelah, bertambah satu orang yang membencinya juga memusuhinya, mungkin wanita itu juga ingin melampiaskan dendamnya atas semua yang ia lakukan.   “Tinggalkan kami berdua, Christy,” ujar Keyla dingin dengan tatapan tajam pada Jeslyn yang masih berdiri di tempatnya dengan tatapan lelah.   “Wanita jahat!!” Keyla memekik dengan mendorong tubuh Jeslyn hingga pinggang Jeslyn terantuk meja makan di belakangnya. “Berani sekali kau melakukan ini pada keluarga kami?!! Berani sekali dirimu, Jeslyn Wallice.” Keyla kembali berteriak dan menatap murka pada Jeslyn yang kini justru menatapnya dengan iba dan raut bersalah. Mungkin jika Kern terkesan dingin dan diam-diam mematikan dalam melampiaskan amarahnya, Keyla justru melampiaskannya dengan berapi-api.   Satu tamparan dari Keyla membuat Jeslyn meringis, tamparan yang cukup kuat dari wanita yang sedang berada di puncak emosi hingga sanggup membuat tubuhnya terhuyung. “Kau benar-benar Iblis. Bagaimana bisa kau mencelakai bahkan membunuh orang yang tidak bersalah?!! Apa salah kami padamu?! Kau membuat Mommy-ku. Wanita yang paling kucintai terbaring tak berdaya, kau membuat Daddy-ku bersedih dan kau juga membuat duka berujung luka untuk Kern karena kematian calon istrinya!! b******k!!” Keyla masih berteriak, mata wanita itu memerah menahan tangis, membuat Jesyln yang melihatnya hanya bisa menggumamkan kata maaf dalam hati.   ‘Jika kejadiannya akan seperti ini, tentu aku tidak akan mengiyakan perintah Daddy-ku untuk menikah dengan Kern, Keyla. Nyatanya pengorbananku melalui pernikahan ini untuk melindungi Mommy Rhea tetap saja berujung celaka untuk Mommy. Aku juga sangat terluka sangat mendengarnya. Namun, apa yang bisa kulakukan saat aku tidak memiliki daya dan kuasa untuk menghentikan semuanya? Aku juga terluka dengan semua ini, Keyla.’ Jeslyn menggumam perih, menatap Keyla dengan raut terlukanya.   “Kau benar-benar iblis. Menghalalkan segala cara untuk mendapatkan Kern sekali pun dengan membunuh orang.” Keyla kembali menatap dengan tatapan merendahkan pada Jeslyn, sedangkan Jeslyn hanya menghembuskan napasnya pasrah, mengerti jika mungkin Keyla sudah mengetahui sedikit banyak tentang perasaannya pada Kern, dan biarkan kedua saudara itu menganggap alasannya memaksa Kern menikah adalah seperti itu.   “Andai membunuh itu legal. Aku benar-benar akan membunuhmu saat ini juga. b******k kau Jeslyn.” Keyla kembali berteriak, lalu kembali mendorong tubuh Jeslyn hingga kini tubuh ringkih itu kembali membentur dinding, menciptakan ringisan di bibir Jeslyn.   “b******k!! b******k!! Berani kau melukai Mommy-ku. Kau wanita jahat. Kau membuat Mommy-ku terluka. Aku membencimu. Aku membencimu, brengsek.” Keyla memukul-mukul tubuh Jesyln dengan membabi buta, sedang Jeslyn hanya bisa menahan isak tangis juga air matanya melihat bagaimana terlukanya Keyla karena keadaan Rhea, tidak ada niat Jeslyn untuk membalas perbuatan Keyla, karena ia sendiri juga merasakan bagaimana luka itu, terlebih Keyla pasti sangat-sangat terluka dibanding dirinya yang baru mengenal Rhea dalam beberapa tahun ini.   “Maaf, Keyla,” gumam Jeslyn pilu membiarkan Keyla terus menerus memukul dadanya, dan gumaman Jeslyn sukses membuat Keyla semakin menangis histeris dengan tubuh yang luruh ke lantai disertai isakan yang menyayat hati.   “Mommy, Mommy,” Keyla meraung histeris memeluk tubuhnya sendiri, Jeslyn baru saja akan berlutut untuk menenangkan wanita itu. Namun, suara lain menghentikan gerakannya, dingin dan penuh intimidasi hingga membuat tubuhnya bergetar.   “Jangan pernah berani menyentuh adikku atau kau akan tau akibatnya.” Suara Kern dan tatapan matanya yang penuh amarah membuat Jeslyn berusaha mengambil napas dalam-dalam dengan tubuh bergetar, melihat tatapan pria itu yang seolah bisa membunuhnya. Lalu Kern berjongkok, memeluk tubuh Keyla dan mengecup lembut puncak kepala wanita itu, membisikkan kata-kata menenangkan yang membuat Jeslyn kembai berkaca-kaca, Kern begitu lembut dan sangat menyayangi Keyla, pasti mereka sangat kehilangan dan kacau karena keadaan Rhea, dan sekali lagi hal itu membuat rasa bersalah di hati Jeslyn semakin menjadi-jadi.   “Key, tolong jangan seperti ini, kau sudah berjanji padaku untuk berhenti bersedih seperti ini. Mommy akan sedih melihatnya, kau ingin melihat Mommy bersedih? Mommy akan baik-baik saja, waktu akan menyembuhkan segalanya, sayang. Aku sedih melihatmu seperti ini, dan Daddy juga akan bersedih melihatmu seperti ini. Tolong kuatlah untuk Mommy, Keyla.” Kern memohon dengan nada putus asanya, membuat Jeslyn yang masih berdiri di sana akhirnya meneteskan air mata, namun dengan cepat wanita itu kembali menghapusnya. Sungguh, dirinya sukses menabur luka untuk keluarga bahagia itu.   Nada Kern yang sangat berbeda saat berbicara dengannya membuat Jeslyn sadar, sebesar apa luka yang ia berikan untuk pria itu, dan sekarang ia mengerti mengapa Kern ingin membunuhnya, karena luka hati itu bukan hanya Kern yang merasakan, namun juga Keyla dan Arche, dan melihat bagaimana keadaan Keyla yang sangat kehilangan tentu juga memberikan luka lain untuk Kern.   ‘Jadi, sejauh apa aku melukai hatimu, Kern? Cukupkah nyawaku sebagai bayarannya?’ Jeslyn menggumam dalam hati, menatap Kern dengan raut terlukanya, lalu Kern yang mendongak dan menatap nyalang padanya membuat Jeslyn kembali terdiam.   Kern mengajak Keyla untuk menuju meja makan saat wanita itu berhasil mengendalikan tangisnya, dengan begitu lembut Kern kembali menenangkan Keyla, menatap adiknya itu penuh kasih dengan tatapan sendunya, semua itu tidak luput dari perhatian Jeslyn yang menatap keduanya dengan perasaan yang semakin menyesakkan.   “Makan ya, kau belum makan malam kan? Aku akan mengantarmu pulang setelah ini.” Kern mengusap lembut rambut Keyla.   “Bagaimana dengan Mommy?” tanya Keyla dengan wajah sembabnya, Kern menggenggam tangan Keyla dan tersenyum menenangkan. Seperti yang biasa ia lakukan sejak kecil saat adiknya itu dilanda gelisah dan kesedihan. Kern selalu ada untuk menenangkannya dan memastikannya baik-baik saja. Dia lah yang akan berdiri paling depan dan memberi pelajaran pada siapa saja yang membuat adiknya menangis.   “Kau tenang saja, Daddy sudah memindahkan Mommy ke ruangan terbaik di rumah sakit. Aku dan Daddy juga sudah menyewa tiga dokter terbaik di Jerman. Kami melakukan semua yang terbaik untuk Mommy agar segera sadar Key, jadi tidak ada yang perlu kau khawatirkan. Ini hanya masalah waktu hingga Mommy kembali pada kita.” Kern mengeratkan genggaman tangannya dan tersenyum meyakinkan pada Keyla, namun wajah Keyla masih menunjukkan kekhawatiran.   “Bagaimana .... bagaimana jika Mommy tidak kembali, Kern?” Keyla kembali terisak-isak, membuat Kern langsung membawa adiknya itu ke pelukannya.   “Jangan berbicara seperti itu. Kau harus selalu yakin Mommy akan kembali, karena aku dan Daddy tidak akan membiarkan Mommy pergi. Tidak akan pernah.” Kern lalu menatap tajam pada Jeslyn yang masih berdiri di tempatnya, pandangan ke duanya bertemu dan Jeslyn langsung menundukkan kepalanya melihat bagaimana tatapan nyalang Kern yang sekali lagi berhasil melumpuhkan semua persendiannya.   “Ya. Aku .... aku yakin padamu dan Daddy, Mommy pasti kembali kan Kern?”   “Tentu, Key. Mommy akan kembali pada kita. Aku akan memastikan itu. Sekarang kita makan ya, aku tidak ingin melihatmu sakit. Mommy dan Daddy juga pasti akan sedih jika kau sakit.”  
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD