Part 32 | He Never Love Me

1610 Words

Jeslyn masih berusaha menormalkan degup jantungnya juga menghirup napas dengan normal, rasanya Peter benar-benar akan membunuhnya tadi, pria tua yang menjadi ayahnya itu seolah tidak main-main dengan ucapannya, tidak ada raut belas kasih ataupun perasaan sayang. Membuat Jeslyn tersenyum miris, dia memang benar-benar tidak berharga untuk Kern, selain sebagai alat balas dendam pria itu untuk mencapai tujuannya.   “Nona, kau baik-baik saja?” Pertanyaan itu menyentak Jeslyn dari lamunannya, wanita itu lalu berdiri, menatap penuh tanya pada dua pria asing yang secara tidak langsung menyelamatkan nyawanya.   “Siapa kalian? Dan apa yang kalian lakukan di sini?” Jeslyn tetap waspada, menatap keduanya penuh curiga.   “Kan sudah kami katakan, Nona. Kami ingin memeasan bucket bunga kematian u

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD