Desahan di kamar keponakan istriku

1050 Words
Hari ini Danira akan masuk kuliah di kampus barunya. Vera meminta suaminya untuk mengantarkan Danira ke kampus karena takut Danira akan tersesat. "Mas tolong anterin Danira ya. Aku sibuk sekali hari ini. Sekarang aku telat mau senam dengan teman-temanku. Tolong ya mas" pinta Vera sambil mencium bibir suaminya. "Iya kamu tenang saja. Hati-hati di jalan ya" Damian sebenarnya masih merindukan Vera tapi dia tak ingin Vera terkekang hidup bersamanya. Dia hanya bisa melihat kepergian istrinya dan melambaikan tangannya. Vera membalas lambaian tangannya sebelum pergi. "Om Damian.. " sapa Danira yang terlihat sangat cantik dan segar pagi ini. Kali ini pakaian yang dikenakan Danira terlihat sopan di hari pertamanya kuliah. "Kamu sudah siap ayo om antar ke kampusmu" ajak Damian. "Iya om" ucap Danira seraya tersenyum pada suami tantenya itu. Mereka berdua masuk ke dalam mobil lalu pergi menuju kampus Danira yang masih searah dengan kantor Damian. Sepanjang perjalanan Danira melihat keluar jendela dengan tatap berbinar melihat gedung-gedung tinggi di sekitarnya karena selama ini Danira tinggal di desa. Setelah sampai di kampus Danira mencium tangan Damian sebelum turun dari mobil. Vera istrinya tidak pernah mencium tangannya seperti ini. Hati Damian tersentuh dan menghangat karena merasa dihormati oleh seseorang. "Om Danira masuk dulu ya ke kampus. Hati-hati di jalan ya om" Danira melepas tangannya dan turun dari mobilnya. Damian sampai tak bisa berkata-kata dan melihat kepergian Danira sampai masuk ke dalam kampusnya. Di tatapnya tangan yang baru saja Danira cium. Damian tersenyum lalu melanjutkan perjalanannya menuju kantornya. Hari-hari terus berlanjut. Damian yang dingin mulai membuka dirinya pada Danira. Dia bahkan tidak peduli dengan istrinya yang suka kelayapan. Bahkan tanpa canggung lagi Danira sering bergelayut manja pada Damian. "Om kok gak nungguin Danira sih!! " rajuk Danira padahal mereka sudah janji mau nonton film bareng di tivi. "Kamu nya lama jadi om duluan deh. Duduk sini" Damian menepuk sofa di sebelahnya agar Danira duduk disana. Danira langsung duduk si sebelah Damian. Mereka menonton film horor di tivi. Beberapa kali Danira menutup wajahnya ketakutan saat melihat jumpscare yang menakutkan. "Ahkk!! " teriak Danira reflek memeluk lengan Damian. d**a Danira menyenggol lengannya hingga pria itu salah tingkah. "Ma.. maaf om" Danira langsung menjaga jarak diantara mereka dan kemudian fokus dengan filmnya. Tapi Damian sudah kehilangan fokusnya sampai film yang mereka tonton berakhir. Tanpa sadar Danira malah tertidur hingga kepalanya bersandar di bahunya. Damian tidak tega untuk membangunkannya dan menggendong Danira ke kamarnya. Danira sedikit menggeliat sampai bibir menempel di leher Damian. Jantungnya berdebar apalagi saat Danira menggerakkan bibirnya. "Jangan gila Damian.. dia keponakan istrimu" batinnya mengusir perasaan asing yang hinggap di hatinya. Setelah sampai di kamar Danira, dia langsung merebahkan tubuh Danira di atas ranjang dan menarik selimutnya hingga batas d**a. Wajah tenang Danira begitu meneduhkan hingga Damian larut dalam pesonanya. Tangan besarnya terulur menata anak rambut yang menutupi wajah gadis itu. Setelah itu Damian keluar dari kamar Danira. "Mas? kamu ngapain keluar dari kamarnya Danira? " tanya Vera curiga. "Danira tadi ketiduran. Aku tidak tega membiarkannya tidur di sofa" jawab Damian gugup. "Oh aku kira kenapa. Ayo kita tidur mas aku gak bisa tidur kalau nggak ada kamu" ajak Vera sambil bergelayut manja pada suaminya. "Ayo" Damian merangkul istrinya ke dalam kamarnya. Untung saja Vera tidak curiga dan bertanya yang macam-macam. Sementara itu Danira terbangun setelah Damian keluar dari kamarnya. Dia sengaja pura-pura tertidur agar digendong Damian sampai ke kamarnya. "Sepertinya aku harus lebih agresif lagi" gumamnya sambil tersenyum licik. **** Di hari libur Damian sangat kecewa karena Vera lagi-lagi pergi arisan dengan teman-temannya. Dia memilih beristirahat dirumah sambil membaca korannya. BYURR Sepertinya ada seseorang yang berenang di kolam renang. Damian menutup korannya dan melihat dari atas balkon Danira sedang berenang sendirian dibawah sana. Damian turun kebawah untuk ikut berenang karena bosan hanya mengurung diri di dalam kamar. Dia hanya memakai celana pendek hingga otot-otot kekarnya terlihat jelas. "Om Damian!! " panggil Danira dari dalam kolam renang. Gadis itu terlihat seksi dengan bikini yang dipakainya. Bukit kembarnya sangat besar lebih besar dari milik istrinya. Damian memalingkan wajahnya. Apa dia sudah gila sudah membandingkan istrinya dengan wanita lain apalagi wanita itu adalah keponakan istrinya sendiri. Damian langsung ikut menceburkan diri ke dalam kolam renang agar pikiran buruknya menghilang. Danira berenang mendekati Damian hingga posisi mereka sangat dekat sekali. "Om ganteng juga ya kalau dilihat dari dekat" puji Danira. "Terima kasih" jawab Damian gugup lalu melanjutkan aktivitas berenangnya. Danira juga kembali berenang hingga tiba-tiba saja dia mengalami kram pada kakinya. "Tolong!! tolong!! " teriak Danira hingga tenggelam ke dasar kolam. Damian langsung menolongnya dan membawanya ke pinggir kolam. "Danira!! Danira!! bangun Danira!! " Damian mengguncangkan tubuh Dan ia sambil menepuk-nepuk wajahnya tapi Danira tidak bangun-bangun juga. Tanpa pikir panjang Damian langsung memberikan nafas buatan untuk Danira agar gadis itu bisa kembali bernafas. Beberapa kali Damian memberikan nafas buatan dari mulut ke mulut sampai akhirnya Danira terbatuk-batuk memuntahkan air dari perutnya. "Om Damian hiks hiks hiks " tangis Danira sambil memeluk Damian. d**a montok Danira menekan d**a bidangnya hingga membuat wajahnya memerah malu. "Tenanglah Danira jangan menangis. Om akan antar kamu ke kamar ya" Damian langsung membopong Danira sampai ke kamarnya. Dia mengelap tubuh Danira dengan handuk sampai tangan Danira memegang tangannya. "Om terima kasih ya" ucap Danira lalu mencium pipi Damian. Jantung Damian berdetak lebih cepat saat merasakan bibir Danira mencium pipinya. Kenapa Danira tiba-tiba melakukan hal ini. Danira tersenyum saat melihat Damian salah tingkah karena memang ini tujuannya. "Sama-sama.Om keluar dulu ya" Damian memilih keluar untuk menetralkan perasaannya. Tidak mungkin kalau dia malah memiliki perasaan pada Danira keponakan istrinya. Dia hanya mencintai Vera. Hanya Vera yang dia cintai seumur hidupnya. "Apa yang kamu pikirkan Damian. Dia itu keponakan istrimu jangan sampai kamu berbuat lebih jauh" batinnya lalu kembali ke kamarnya. *** Damian baru pulang lembur dari kantornya. Sepertinya Vera sudah tidur duluan karena sekarang waktu sudah menunjukkan pukul jam 12 malam. "Ahhh nghhhh sttt" Samar-samar Damian mendengar suara desahan. Damian melihat pintu kamar Danira yang sedikit terbuka. Matanya terbelalak saat melihat Danira melakukan m********i dengan tubuh telanjang. Tubuhnya sampai membeku di tempat dan tidak bisa bergerak sama sekali. Tubuh Danira sangat indah sekali. Bukit kembarnya terlihat besar dan montok apalagi tubuhnya juga langsing dan putih tanpa cacat noda sedikitpun. "Ahhh om Damian... om Damian.. sentuh Danira om nghhh" desah Danira memanggil-manggil namanya. Damian begitu terkejut Danira malah memanggil namanya. Apakah selama ini gadis itu menyukainya?
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD