Ketika mobil Nicholas sampai di basement apartemen, angka pada layar ponselnya menunjukkan angka 22:30 WIB. Sebuah sedan putih parkir sembarangan di depan mereka, dan ketika pintu terbuka sosok Marvin menampakkan diri. “Ngapain lagi tuh ongol-ongol ke mari?” celetuk Nicholas pada Sofia di sampingnya. “Sepertinya ada yang ingin Koko Marvin bicarakan dengan saya, Pak. Boleh saya turun dan menemuinya?” Sofia dengan sopan meminta izin. Mau tak mau Nicholas memberikan anggukan tak rela. “Oke, gue tungguin di sini, tapi lo jangan sampai kabur lagi sama dia seperti waktu itu. Inget di dalam perut lo ada jagoan gue, Sof.” “Tentu, Pak. Saya juga tidak punya alasan kabur dengan Koko Marvin.” Sofia lalu turun mendekati pria berkulit putih yang penampilannya berantakan. Cambang Marvin tumbuh liar