first...

1131 Words
Chatura, Raja, dan Aksara saling berpandangan satu sama lain karena bingung dengan apa yang di katakan oleh Sienna barusan. Sienna mengaku kalau ia tidak pernah melihat postingan Sienna yang berbau tentang Raja, Range Rover baru Vinca yang kata nya baru ia beli beberapa bulan lalu karena ia berhasil menjual aset nya, serta tentang suami pelaut Vinca yang semakin membuat mereka bertanya-tanya. Setelah acara selesai, Chatura langsung mengantar Sienna pulang. Bersamaan dengan selesainya rangkaian acara lamaran Ambar, hujan turun begitu deras nya. Awalnya Sienna memilih untuk pulang sendiri, namun Melisa terus memaksanya agar di antar pulang saja dengan Chatura. Jadi mau tidak mau, Sienna menurut saja, lagi pula Chatura juga tidak keberatan sama sekali jika harus mengantar gadis itu pulang, dia malah senang jika harus berlama-lama dengan Sienna. “Hari ini seru banget.” ucap Sienna di saat mereka berdua sudah berada di dalam mobil, Chatura tersenyum menatap gadis di sebelahnya itu. “Iya, soalnya ada kamu. Coba tadi kamu gak datang, paling garing banget sampai selesai.” Jawab Chatura. Hujan turun semakin deras membuat Chatura harus berhat-hati mengendarai mobil nya. Chatura melirik ke arah jendela mobil samping Sienna, mulai berembun, pertanda bahwa suhu di dalam mobil semakin dingin. “Dingin banget ya, ini di pakai aja.” Ucap Chatura sembari menghentikan mobil nya di pinggir jalan, Chatura melepas jas yang sejak tadi melekat di badannya, kemudian menyerahkan jas itu kepada Sienna untuk gadis itu pakai. “Eh, gapapa, jangan, gak usah, kamu nanti dingin kalau gak pakai jas.” Ucap Sienna, Chatura tertawa karena masih ada kemeja yang melekat di badannya, ya walau tipis, setidaknya Sienna tidak kedinginan selama di perjalanan. “Kamu pakai aja, nanti aku di marahin sama ayah kamu kalau anak cantik nya kedinginan.” Ucap Chatura, Sienna tertawa mendengar ucapan Chatura barusan , ia berpikir bahwa semua yang dikatakan oleh Chatura, hanyalah sebuah candaan, sekuat hati Sienna berusaha agar tidak terbawa perasaan dengan apa yang Chatura katakan. Walau memang, sulit di pungkiri saat ini Sienna sudah menaruh perhatian pada Chatura, tidak sebagai teman. “Gombal ih.” Balas Sienna setelah memasang kembali seatbelt nya. Chatura diam sejenak kemudian menatap Sienna dalam-dalam. “Bukannya kita pacaran?” Tanya Chatura. Sienna kaget setengah mati ketika mendengar ucapan Chatura barusan. “Sejak… kapan? Kamu kan gak pernah nembak.” Jawab Sienna, saat ini jantung nya berdegub kencang, derasnya hujan serta percakapan mereka membuat Sienna tidak bisa menenangkan dirinya sendiri. Percakapan yang selalu ia hindari setiap kali ia dekat dengan laki-laki. “Chevanna Sienna Larissa, kita pacaran ya. Sebenarnya gak mau pacaran, mau langsung minta kamu jadi istri aja, tapi nanti ya? Aku izin dulu sama ayah kamu.” Ucap Chatura. Sienna diam seribu bahasa, tidak tahu harus menjawab apa. ia senang, sekaligus bingung. Apa gak apa-apa ngejalanin hubungan padahal belum kenal lama? Tanya Sienna kepada dirinya sendiri. Tapi ia juga tidak bisa membohongi dirinya sendiri bahwa ia memang sudah menaruh perasaan kepada Chatura, hanya saja ia masih agak ragu dengan dirinya sendiri apakah tidak apa-apa jika sudah mengambil keputusan di waktu yang seperti sekarang ini. “Itu pertanyaan ya?” Tanya Sienna. “Iya, tapi lebih ke pernyataan sih soalnya gak pakai tanda tanya.” Jawab Chatura, Sienna tersenyum mendengar jawaban Chatura. Sienna mengangguk kemudian Chatura menggeser tubuh nya, menatap Sienna dalam-dalam. Sienna bahkan masih tampak cantik walau sudah seharian penuh kesana kemari dengan dress nya, kadang berkeringat, dan bahkan sempat kena air liur Yuri ketika bayi itu tidur tadi. “So? Be mine ya.” Ucap Chatura dengan senyum yang semakin mengembang di wajah nya. Sienna diam, berusaha menyembunyikan senyum nya. ***** Chatura menunggu Sienna di ruang tamu rumah gadis itu, selepas acara lamaran kemarin, Chatura sudah mengagendakan banyak acara untuk mereka berdua, Chatura terlalu bersemangat setelah sekian lama, akhirnya ada perempuan yang berhasil menarik perhatiannya. Dari jauh, Sienna terlihat menuruni satu per satu anak tangga, senyum nya mengembang sempurna ketika melihat Chatura sedang mengobrol bersama orang tua nya. “Iya om, papa juga dulu sempet pelihara Lele, tapi pada mati. Gak cocok kali ya sama teknik nya, harusnya papa banyak-banyak belajar sih dari om.” Ucap Chatura, Sienna cukup tercengang mendengar pembahasan mereka berdua. “Loh iya! Papa kamu suruh belajar sama om aja soal budidaya budidaya ikan begitu, om jago nya! Walaupun kerja kantoran gini, om jago banget soal gituan. Aman deh, kamu tinggal hubungi om saja. Eh, sini nomor hp kamu, biar om simpan.” Ucap ayah Sienna sembari mengeluarkan ponsel nya yang memiliki kecerahan luar biasa ketika di aktifkan. “ayah, nanti mata nya rusak kalau terlalu terang gitu astaga.” Tegur Sienna. “Iya daripada gak lihat.” Balas ayah Sienna, Sienna hanya menggeleng kemudian menjatuhkan b****g nya tepat di sebelah Chatura. “Udah saya chat om.” Ucap Chatura. “Yasudah. Nanti hubungi om saja ya. Eh kalian mau pergi kemana?” Tanya nya lagi. “Keluar dulu yah, mau makan di luar.” “Yasudah hati-hati, pulang nya jangan terlalu malam.” “Pamit dulu om, Assalamualaikum.” “Ya. Waalaikumsalam.” ***** Chatura menggandeng tangan Sienna ketika mereka berdua jalan memasuki restaurant yang sejak lama sudah Chatura persiapkan jika punya pacar, berlebihan memang, tapi Chatura tetaplah Chatura, menurutnya sesuatu yang penting memang harus di atur se bagus mungkin. Jadi di sanalah mereka, di sebuah restaurant yang berada di lantai tertinggi sebuah mall. Bisa di bilang sejenis sky lounge atau lebih mewah. Sienna cukup terkejut ketika mengetahui Chatura akan membawanya ke restaurant idaman hampir semua kaum hawa di tempat nya. “Berlebihan gak sih?” Tanya Sienna di saat mereka berdua telah di sambut oleh dua orang pramusaji. “Gak ada yang berlebihan kalau soal cinta cii.” Jawab Chatura. Sienna tahu, bahwa untuk makan satu dua jam saja di tempat itu akan memakan hampir setengah gaji nya selama sebulan, Sienna semakin yakin bahwa pacarnya itu bukan dari kalangan kelas menengah apalagi ke bawah. “First date harus mengesankan dong.” Ucap Chatura, Sienna hanya menggeleng lalu berdiri untuk sedikit merapihkan leher kemeja Chatura yang nampak berantakan. “Kamutuh, buru-buru banget apa sampai leher kemeja kamu aja kelipet gini.” “Iya, soalnya excited mau ketemu pacar ku.” Jawab Chatura yang sukses membuat beribu kupu-kupu seakan beterbangan di perut Sienna, senyum Sienna sudah tidak dapat ia tahan lagi. “Kenapasih gitu mulu, capek ih nahan senyum.” Ucap Sienna kepada Chatura. “Ya tinggal senyum aja sayang, apa susahnya? Gak mau cantik nya kelihatan terus ya?” Ucap Chatura dengan nada meledek, lalu di balas dengan tatapan sinis oleh Sienna. “Kamu dulu, pasti sebelum sama aku, kamu suka latihan gombal ya sama cewek-cewek? Ngaku ih. Lancar banget gombal-gombal ya.” “Asli! Kamu yang pertama, cii, aku gak pernah jadi buaya ya dulu.” Ucap Chatura yang membela diri nya. Dan memang benar, bahwa Sienna lah yang pertama untuknya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD