(Satu Tahun Kemudian) Feno berjalan memasuki ruangan Erlan dengan setumpuk berkas di tangannya. Sampai di depan ruangan sahabat sekaligus atasannya ini, ia langsung meletakkan berkas-berkas tersebut di hadapan pria yang duduk di depan meja kerjanya. "Ini beberapa berkas yang harus ditanda tangani," ujar Feno. Erlan mengangguk tanpa menatap Feno, pandangannya tetap fokus pada sebuah berkas yang dipegangnya saat ini. "Proyek mall di Bali gimana? Anda mau datang sendiri untuk menghandle langsung atau minta perwakilan divisi saja?" Tanya Feno. "Masih banyak pekerjaan yang harus saya lakukan di sini, minta saja orang untuk mewakili saya. Jika ada kendala suruh dia langsung menghubungi saya nanti," perintah Erlan. Feno mengangguk kemudian berjalan keluar dari ruangan Erlan. Setelah k