Semanis Cokelat

1576 Words

Felora cemberut saat hanya boleh makan pizza tidak lebih dari satu setengah potong, setengahnya pun dari usahanya memaksa jatah adik-adiknya. “Lihat saja jika aku sudah dapat jantung baru, aku bisa bebas makan apa pun!” seriusnya. “Memang bisa begitu, bun? Bukannya recovery dari operasi besar seperti transplantasi itu lama? Kakak harus tetap mengatur makannya, bukan?” tanya Keenan pada sang bunda yang sedang merapikan kotak pizza yang dalam sekejap sudah kosong. Sementara Halim sendiri, terpaksa menyudahi pesta kecil mereka lebih dulu karena menerima tamu penting. “Benar, tetap harus dijaga makannya.” Felora bersedekap, lalu menatap wajah-wajah jahil adiknya. Bagus mereka dikarunia gen super keluarga Lais dan ibunya. Felora sudah membayangkan bagaimana rupa dan kehidupan adik-adikn

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD