BAB 19

1507 Words

Malam semakin larut, langit yang cerah bermandikan cahaya dari bulan bintang. Max masih setia duduk di atap rumah Hannah sambil berselonjor kaki. Setiap gerak Hannah selalu jelas terdengar di telinga pria vampir itu. Seraya tersenyum sendiri, Max menertawakan isi pikiran Hannah yang sedang kesal padanya. Dia tidak bisa marah pada Hannah, meski sikap gadis itu cukup susah diatur hari ini. Hanya sedikit kesal, selebihnya ... terasa menggemaskan. "Aku benci Max! Aku tau kamu bohong saat bilang kau tidak bisa melakukannya denganku. Padahal ... bilang saja jika kau tak tertarik padaku, jangan permainkan aku begini." Hannah menggerutu dalam pikirannya. Ia duduk di atas ranjang seraya memeluk bonekanya dan bersandar pada bantal. "Aku tau dia akan mendengar isi pikiranku. Biar saja, biar d

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD