Bagian 22 - Edo dan Della

1061 Words

Arvyn melangkah memasuki kantor dengan elegan. Ada beberapa tatapan tak enak, dari beberapa karyawannya dan dia mengetahui apa penyebabnya. Tentu saja, karena kehadiran Della yang tentu saja asing bagi mereka. “Pak?” “Ya?” Arvyn menoleh begitu mendengar panggilan dari sekretarisnya. “Ada titipan. Untuk Bapak,” ucap Nila sambil memberikan tas berisi bekal itu. Arvyn mengernyitkan sebelah alisnya. “Dari siapa?” tanyanya kebingungan. “Dari, Bu Airyn.” Deg! Arvyn membatu. Jika benar, Airyn yang mengantarkannya, kenapa Airyn tak menemuinya? Tidak tahukah Airyn, jika dirinya ingin melihat bagaimana kondisi Airyn sekarang? Tapi dia tentu saja merasa senang. Airyn sudah berani berinteraksi dengan dunia luar, “Airyn? Benarkah? Kapan?” “Beberapa menit yang lalu, Pak. Saat Bapak men

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD