Berbagai cara dilakukan Amara untuk menghindari Arkha, ia bodoh jika tidak mengerti maksud dari kebaikan lelaki itu. Arkha terus saja berbicara manis dan lembut, menanyakan hal sekecil apa pun yang Amara lakukan. Bukan hanya melalui ucapan saja, bahkan tatapan mata Arkha juga terus saja memperhatikan ke mana gerak Amara melangkah pergi. “Ra, lo suka baca n****+ nggak?” Amara yang sedang memakai losion ke betisnya itu langsung menoleh waspada. Memberhentikan aktivitasnya seketika saat menyadari tatapan mata Arkha memperhatikan betisnya. "Suka, tapi nggak begitu amat sih. Kalau ceritanya menarik pasti aku baca." "Ini buat lo." Amara memberikan satu buku n****+ tebal diberikan pada Amara. "Buat aku?" Amara menunjuk dirinya sendiri. Arkha mengangguk. "Gue sengaja pesan buat lo, bi