"Kha, ada yang mau gua omongin sama lo sebentar, penting. Gua tunggu di sebelah.” David berbisik didekat telinga Arkha saat sedang bicara dengan Amara. Lantas Arkha mengangguk mengiyakan temannya itu. “Lo tunggu aja di sini, gue datangin tuh congek dulu, jangan ke mana-mana, tunggu sepuluh menit,” ucap Arkha sambil beranjak menyusul temannya yang sudah berjalan lebih dulu keluar dari area bar. Teman Arkha tiba-tiba berbisik, seolah-olah mempunyai kepentingan yang begitu mendesak, tak bisa ditunda lagi. “Sebenarnya ada apa sih, lo panggil gua?” walau pun Arkha tahu niat maksud apa yang diinginkan temannya itu, ia masih bertanya sebagai basa-basi. “Gua butuh bantuan lo, Kha, gawat, tidak bisa ditunda.” Arkha menyeringai sambil melihat ke depan ada para pelayan sedang lewat di hada