bc

Revenge And Desire Of Poseidon

book_age18+
133
FOLLOW
1K
READ
revenge
reincarnation/transmigration
dominant
CEO
drama
tragedy
bxg
mythology
office/work place
coming of age
like
intro-logo
Blurb

Kaniya, gadis cantik yang mampu membuat semua orang terpikat dengan kecantikannya. Bahkan sampai membuat orang menghentikan langkah kakinya hanya untuk memerhatikan kecantikannya. Sejak pertemuannya dengan Daniel sebagai atasannya di sebuah perusahaan, hidup gadis itu menjadi serba salah. Tanpa sebab yang jelas Daniel begitu membencinya. Hingga sampai akhirnya masa lalu mereka berdua mulai terbongkar.

“Kau dan reinkarnasimu itu benar-benar tidak ada bedanya. Medusa, si wanita ular murahan!”

-Kaniya

-Daniel

Cover by @picsart

chap-preview
Free preview
Bab 1
Langkah kaki kecil dari seorang gadis berumur 24 tahun yang bernama Kaniya berhenti di salah satu kursi taman siang itu. Gadis yang memakai kemeja dengan rok span pendek yang dipakainya untuk mencari pekerjaan itu merasa begitu kelelahan hari ini. Diusapnya dengan pelan keringat yang basah membanjiri area wajah dan lehernya. Sebenarnya bagian tubuh yang dilapisi baju itu juga terasa basah. Kaniya ingin sekali mengganti baju dalamnya yang juga terasa basah itu sekarang juga. Namun dirinya bisa apa? Masih membutuhkan satu tempat lagi yang perlu dikunjunginya untuk hari ini. Sedangkan entah kenapa hari ini cuaca terasa begitu panas. Kaniya menyibak rambut panjang yang jatuh memenuhi leher jenjangnya ke belakang. Mata bulatnya memerhatikan ke sekitar di mana sudah banyak pasang mata terutama para pria yang tengah sibuk memerhatikan dirinya. Semua mata itu tertuju padanya baik secara diam-diam maupun secara terang-terangan karena begitu terpesona dengan kecantikan Kaniya. Kaniya sendiri berusaha mengacuhkan semua tatapan itu kepadanya. Itu merupakan suatu hal yang biasa bagi Kaniya yang memang pada dasarnya sudah terlahir menjadi cantik sejak awal. Tiap kali dirinya melangkahkan kaki, semua mata pasti akan tertuju padanya dan membuat mereka seperti terhipnotis, bagai berubah menjadi patung secara tiba-tiba ketika menatap bola matanya yang jernih dan indah. Dan bukannya merasa bangga, justru Kaniya merasa risih setengah mati. Dirinya tidak suka menjadi bahan tontonan banyak orang. Kaniya merasa malu sendiri. Sudah banyak hal yang terjadi karena kecantikan yang dimilikinya. Dan semua pengalaman itu lebih banyak yang tidak menguntungkan Kaniya baik di masa sekolahnya, atau pun di luar rumahnya. Karena itu, dirinya terlihat jarang keluar dari rumah kecuali untuk urusan penting seperti ini. Kaniya ingin menghindari sesuatu hal yang tidak diinginkan. Karena tidak jarang jika dirinya pergi keluar, pria-pria m***m atau yang ingin berlaku buruk kepadanya bisa saja muncul di mana-mana. Biasanya Kaniya akan keluar bersama dengan Kailo, adik lelaki yang untungnya selalu bisa diandalkan untuk menjaga dirinya. Namun saat ini adik lelakinya itu harus belajar. Dan Kaniya juga harus mencari pekerjaan demi memenuhi kebutuhan hidup mereka. Karena itu, Kaniya harus bersiap menjaga jarak dan ekstra hati-hati terhadap orang-orang di sekitarnya terutama jika dirinya bertemu dengan segerombolan pria. Pengalaman buruk yang dimilikinya telah mengajarkan Kaniya untuk bertindak lebih waspada terhadap sesama, tidak perduli pria maupun wanita. Kembali lagi pada terik matahari yang begitu panas nan menyengat saat ini. Kaniya menatap tas tipis berisi surat lamaran kerjanya yang sudah disiapkannya semalam. Dalam beberapa hari ini dirinya harus bolak-balik mengganti tanggal lamaran untuk hari selanjutnya. Mencari info ke sana dan ke sini mengenai lowongan kerja yang ada, dan selalu berakhir dengan penolakan. Banyak alasan yang dibuat oleh mereka seperti kuota pekerja sudah penuh, tidak membutuhkan karyawan padahal sudah jelas brosur kerja mengatakan sebaliknya, atau bahkan mereka menolak secara terang-tarangan dengan mengatakan tidak membutuhkan pekerja seperti Kaniya. Bahkan Kaniya saja belum sempat menunjukkan kemampuan dari pengalaman yang dimilikinya sejak mulai bekerja selama ini. Kaniya mendengus sebal mengingat tempat kerja terakhir yang dikunjunginya tadi. Bahkan baru saja Kaniya melangkahkan kaki memasuki tempat itu, mereka sudah mengusirnya pergi dan mengatakan tidak membutuhkan seorang pekerja baru seperti Kania. Memang apa salahnya dirinya? Kaniya memerhatikan kembali penampilannya yang dibuat serapih mungkin. Bahkan Kaniya juga mengikat rambut panjangnya menjadi satu agar tidak terlihat berantakan. Kaniya juga sengaja memoles wajahnya sedikit untuk menunjukkan bahwa penampilannya cukup menarik. Yang sebenarnya itu sudah tidak perlu dilakukan karena pada dasarnya Kaniya memang terlahir menjadi wanita yang penuh dengan daya tarik yang memikat, terlebih dengan kecantikan yang dimilikinya itu. Dalam hati Kaniya menggerutu kesal. Kata orang, gadis atau pria yang terlahir cantik dan tampan juga memiliki daya tarik sepertinya, sudah pasti akan hidup dengan mudah. Apa buktinya? Lihat saja Kaniya saat ini. Dirinya terlahir cantik dan penuh dengan daya tarik. Namun yang datang dalam kehidupannya hanyalah masalah, masalah, dan masalah. Semua ini karena wajah cantiknya yang selalu berhasil menarik pria-p****************g untuk mengerjainya. Jika hal seperti itu terjadi, maka Kailo akan datang untuk melindunginya. Bahkan tidak jarang anak itu menjadi samsak tinju untuk mereka semua, membuat Kaniya merasa bersalah setengah mati pada adik lelaki yang dikasihinya itu. Di masa sekolah justru Kaniya tidak memiliki teman wanita. Mereka takut pasangan mereka akan jatuh ke dalam pesona seorang Kaniya. Bahkan tidak jarang juga mereka tiba-tiba mengajak tengkar dirinya dengan alasan Kaniya telah merebut kekasih mereka. Tahu wajahnya saja Kaniya tidak. Bagaimana bisa dirinya melakukan hal itu? Alhasil selama sekolah Kaniya hanya hidup sendiri. Dirinya telah diasingkan begitu saja oleh mereka semua. Dan Kaniya hanya bisa pasrah. Meski dirinya begitu sedih, namun sekali lagi dirinya bisa apa? Terkadang Kaniya merasa membenci wajah cantiknya itu. Kaniya merasa wajah cantiknya telah dikutuk untuk membawa sial bagi keluarganya sendiri. Wajah Kaniya yang begitu cantik dan terlihat tidak memiliki kemiripan sedikit pun dengan kedua orang tuanya membuat kedua orang tua Kaniya menjadi berdebat dengan keras. Ayahnya sempat tidak menganggapnya sebagai anak, meski ibunya telah menunjukkan hasil dari tes DNA yang menyatakan bahwa Kaniya jelas anak mereka berdua. Ditambah lagi wajah Kaniya yang cantik membuat teman bisnis ayahnya banyak yang menginginkan Kaniya sebagai istri mereka. Namun karena Kaniya tentu saja menolak, mereka tidak segan memutus tali bisnis dengan keluarga Kaniya. Dan hal itu membuat perusahaan ayahnya menjadi bangkrut. Dalam perjalanan bisnis mereka, mobil yang mereka kendarai ternyata telah disabotase oleh salah satu klien yang telah sakit hati akan penolakan Kania, sehingga menimbulkan kecelakaan yang membuat kedua orang tua Kaniya dan Kailo tewas di tempat. Saat itu Kaniya tidak henti menyalahkan diri sendiri atas kematian kedua orang tuanya. Dan bahkan Kailo sempat menutup diri darinya. Membutuhkan waktu seminggu untuk Kailo akhirnya mau menunjukkan diri di depan Kaniya lagi. Setelah itu mereka berjanji untuk hidup saling menjaga satu sama lain. Kaniya benar-benar beruntung memiliki seorang adik yang pengertian dan dapat diandalkan seperti Kailo. Anak itu berusaha keras untuk melindungi Kaniya dari segala gangguan pria jahat di luar sana. Kaniya menghela napas lelah. Diangkatnya satu tangannya yang memakai jam tangan. Waktu sudah menunjukkan pukul 1 siang. Dan dirinya belum mendapatkan asupan makan siang sampai saat ini. Pantas saja perutnya terasa begitu lapar sekali. Kaniya melirik ke arah kakinya yang tengah memakai sepatu berhak 3 centi. Gadis itu sedikit memijat betisnya yang terasa begitu pegal dan kaku. Ini berkat dirinya berjalan sepanjang jalan untuk singgah di satu tempat menuju tempat ke lainnya tanpa menghasilkan apa-apa. Gadis itu meraih botol minuman yang telah dibelinya tadi. Dengan cepat Kaniya membuka tutup botolnya dan lalu meneguk isinya hingga tandas. Kerongkongannya begitu haus saat ini. Setelah menyelesaikan acara minumnya, Kaniya kembali menutup botol minumannya lagi dan hendak membuangnya ke tempat sampah ketika kemudian dering ponselnya terdengar dari aras tas selempang yang dibawanya. Gadis itu dengan malas merogoh isi tasnya untuk mencari ponsel lamanya. Nampak layar ponsel yang menunjukkan wajah Kalio. Kaniya tersenyum kecil melihat itu. Pasti adiknya itu tengah mencemaskan dirinya. Kaniya segera mengangkat telpon itu. “Hall-“ “Kakak, kakak ada di mana? Bagaimana lowongan kerjanya? Kakak baik-baik saja kan?” belum sempat Kaniya menyapanya, Kalio sudah lebih dulu menyerangnya dengan banyak pertanyaan. “Kakak sedang istirahat di taman, Lio. Masih tersisa satu tempat lagi yang perlu kakak kunjungi. Setelah itu kakak akan pulang. Kau, apa kau tidak sekolah huh? Kenapa jam segini malah telepon?” “Kelasku ada jam kosong. Aku khawatir sedari tadi. setelah ini kakak langsung pulang saja. kabari aku langsung jika terjadi sesuatu, mengerti?” “Iya, mengerti. Kau belajar saja yang rajin Lio. Awas kalau kakak tahu kamu bolos sekolah nanti!” “Iya, iya. Aku mengerti. Ya sudah kalau begitu. Aku tutup sekarang.” Dan pembicaraan di antara mereka pun selesai begitu saja. Kaniya memasukkan kembali ponselnya ke dalam tas. Gadis itu kembali membereskan berkas-berkas yang dibawanya dan buru-buru beranjak dari tempat itu ketika sudut matanya mulai menangkap pergerakan dari beberapa pria yang nampaknya ingin mendekatinya. Kaniya membuang botol kosong dalam genggamannya itu dan beranjak pergi ke arah berlawanan dari sekelompok pria yang sepertinya akan mendekatinya itu. lebih baik dirinya pergi menjauh sebelum dirinya berada dalam situasi yang tidak menguntungkan seperti biasanya.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Tentang Cinta Kita

read
203.3K
bc

Siap, Mas Bos!

read
19.5K
bc

Single Man vs Single Mom

read
107.3K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
219.7K
bc

My Secret Little Wife

read
115.9K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
4.8K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
16.5K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook