Jam 9 malam, semua karyawanku sudah pulang. Aku pun sudah bersiap untuk pulang, saat tiba-tiba ponselku berdering. Panggilan dari Mami masuk ke ponselku. Tumben sekali Mami menelponku. Setelah beberapa bulan pergi tanpa kabar, sekarang baru ingat lagi punya anak? "Hallo.." sapaku ketus saat panggilan itu terhubung. "Hai, Sayang. Apa kabarmu?" suara Mami terdengar sangat serak dari ujung telepon. "Baik, bagaimana dengan Mami? Apakah Mami sedang sakit?" tanyaku lagi. Meski bagaimana pun Mami telah menyakiti hatiku dan meninggalkanku, dia tetaplah ibuku. Di dalam rahimnya aku berada selama 9 bulan 10 hari. Atas perjuangannya pula lah aku bisa lahir ke dunia ini. Tentu saja ikatan batim itu akan tetap ada meski tidak terlalu erat. "Mami baru datang dari Swiss kemarin sore. Tapi, pagi ini