Bab 21: Gara-Gara Desahan

1054 Words

"Sialan!" aku membanting ponselku ke lantai kala aku mendengar suara desahan mas Bima dan istri pertamanya. Bagaimana bisa ia mengangkat teleponku saat bercinta dengan perempuan yang akan ia ceraikan? Aku tak bisa tinggal diam begini. Bagaimana jika mas Bima ternyata hanya mempermainkanku dan berakhir meninggalkanku? Bagaimana jika ia hanya mau mengeruk uangku saja? Tapi, itu tak mungkin. Ia bilang tak bisa hidup tanpaku dan menikahi Amila karena perempuan itu memiliki bentuk mata yang sama denganku, bahkan warna bola mata kami. Dan ketika aku bertemu dengannya kemarin di restaurant, dua temanku yang lain malah mengira dia adalah saudaraku. Mana punya aku saudara dengan penampilan udik sepertinya? Selera mas Bima gak banget. Aku memungut ponselku yang kulempar. Kulihat di layar kaca,

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD