"Kita jadi cari makan, ma?" tanya Aisyah padaku. Aku yang hendak putar balik dan mengikuti mobil Hazel yang memasuki perumahan tempat tinggalku. Tapi Aisyah sudah lapar jadi aku menahan diri dan fokus mencari makanan lagi saja. Akhirnya aku mengajak Aisyah makan soto makassar di salah satu kedai sederhana. Kupikir rasa santan yang kuat dan gurih itu akan mengganggu lidah Aisyah, nyatanya ia malah menikmatinya begitupun dengan Hana. Aku bersyukur karena kedua anakku akhirnya makan dengan sangat nyaman. Selesai makan aku menengok ke kedai martabak telur dan martabak manis. Aku teringat ucapan Anita dan meski masih kesal dengan ucapannya itu, akhirnya aku membeli juga martabak manis dan telur masing-masing dua porsi. Usai membeli martabak, aku langsung mengajak Aisyah dan Hana untuk pulan