Aku gegas menuju kamar anak-anakku dan menguncinya dari dalam. Jujur saja, seluruh tubuhku masih gemetaran karena takut, apalagi jika mengingat bagaimana mas Ari memperlakukanku seperti tadi. Ini semua juga adalah salahku, aku yang merayunya tapi dengan niatan balas dendam ke mbak Vivi. Tidak pernah terlintas dibenakku sama sekali bahwa mas Ari akan nekat dengan mencoba melecehkanku. Aku merasa jijik dengan diriku sendiri. Aku merasa malu dan tak berdaya sekaligus. Kata-kata menjijikkan dari mas Ari masih terngiang di telingaku. Karena mas Bima selingkuh, jadi ia menganggap aku w**************n dan patut dilukai? Ia juga menganggapku rendah setelah mas Bima juga menganggapku seperti itu. Aku meletakkan Hana dengan hati-hati ke ranjangnya. Ia kembali terlelap setelah kudekap dan kuberi