Mengamankan ATM

1343 Words

Bagian 19 "Mas, sarapannya udah siap. Ayo sarapan dulu," ucapku pada Mas Ilyas. Kulihat ia sedang merapikan dasinya. Biasanya aku yang merapikannya, tapi setelah mengetahui semuanya, aku tidak begitu peduli lagi padanya. Baktiku kepadanya sebagai seorang istri sudah berkurang. Yang ada hanya rasa dendam dan rasa benci yang selalu menyelimuti hati ini. "Ayo!" Mas Ilyas kemudian meraih tas kerjanya. "Tunggu, perut Mas tiba-tiba sakit, Mas ke toilet dulu." Mas Ilyas meletakkan tas kerjanya di atas meja riasku, lalu berlari menuju toilet yang ada di dalam kamar. Sambil menunggu Mas Ilyas, aku kembali mengecek ponsel yang ia taruh di tas kerjanya. Biasanya Mas Ilyas selalu membawa ponselnya ke mana-mana. Mungkin karena tadi kebelet, jadi Mas Ilyas lupa membawanya. Aku mengecek aplikasi w***

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD