Perempuan cantik berambut panjang bergelombang, berkulit putih mulus, postur tubuh bak gitar spanyol, iris mata kecoklatan dengan bentuk mata yang tidak terlalu bulat, bibir yang tidak terlalu tipis terlihat begitu sexi nan menggoda, selalu berhasil membuat mata setiap kaum adam yang melihatnya menjadi b*******h serta memiliki hasrat untuk menyentuh dan memilikinya.
Berjalan melenggok bak model yang sedang beraksi, sering kali menimbulkan rasa iri pada wanita lain yang melihatnya.
Tapi sayang, tubuh indahnya justru menjadi santapan rakus para hidung belang yang selalu merasa tak puas dengan hasrat mereka yang begitu membara.
Cassandra Arla Bucheri nama lengkap perempuan sexy yang hidup berkecukupan dengan hasil kerja kerasnya sendiri.
Semenjak kejadian malam itu, kemolekan tubuhnya terus di salah gunakan olehnya demi meraup penghasilan secara instan untuk memenuhi semua kebutuhan orang tua dan neneknya yang sedang sakit sakitan serta gaya hidupnya yang terpaksa mewah.
Cassandra sendiri sebenarnya terlahir dari keluarga yang bisa di bilang bergelimang harta empat belas tahun silam saat ayahnya-Bucheri masih menjadi pemilik saham terbesar di salah satu perusahaan yang ada di Jakarta.
Saat Cassandra berusia lima tahun, Bucheri mengalami kebangkrutan hingga membuat mereka terpaksa pindah ke Surabaya dan tinggal di rumah nenek Cassandra.
Tapi sayang, setahun kemudian sang ayah meninggal dunia dengan cara yang mengenaskan, dan yang menemukan jasad sang ayah pertama kali adalah Cassandra sendiri.
Cassandra kecil tampak shock dan histeris melihat ayahnya telah tergantung di dalam kamar, terlebih melihat kondisi sang ibu, Mona Bucheri yang semakin stres akibat di tinggal sang suami.
Sejak saat itu Cassandra bertekad kuat untuk menjadi orang sukses agar bisa membahagiakan ibunya dan membuatnya kembali merasakan kehidupan yang mewah seperti dulu.
Hari demi hari di jalani Cassandra dengan giat bersekolah. Dirinya juga termasuk salah satu anak yang berprestasi hingga ia mendapat beasiswa untuk kuliah di sebuah kampus ternama di Jakarta.
Cassandra tak menyiakan kesempatan emas itu, ia meminta izin pada ibunya untuk berangkat ke Jakarta dan melanjutkan kuliah di sana, dan langsung mendapat persetujuan dari sang ibu.
Cassandra juga telah berjanji pada Mona Bucheri untuk menjadi orang yang sukses dan akan membawa ibunya kembali ke kota Jakarta dengan penghasilannya sendiri dan ia yakin akan menjadi orang yang juga sukses nantinya, dan terbukti ia memang telah menjadi orang yang sukses, walau pun dengan jalan yang instan.
Setibanya di Jakarta, Cassandra mencari rumah sewa yang berada dekat dengan kampus tempatnya berkuliah, agar tak terlalu memakan waktu lama untuk tiba di kampus itu dan tak perlu mengeluarkan biaya yang lebih besar untuk sampai di kampus.
Setahun dirinya berada di Jakarta, ia masih seperti biasa menjadi Cassandra yang sangat rajin kuliah dan bertekad akan mendapat pekerjaan di perusahaan yang besar seperti harapannya.
memasuki tahun ke dua, Cassandra mendapat teman perempuan yang tak kalah cantik dari dirinya yang tentu saja penampilannya terlihat lebih glamour di banding dirinya.
Reyna, dia menjadi teman dekat Cassandra setelah Yosa yang begitu akrab dan sudah di anggap seperti saudara sendiri. Reyna sangat baik padanya, bahkan ia sering mengajak Cassandra berbelanja dan memberikan uang tambahan untuk simpanan pribadinya.
Tak ada yang mencurigakan selama dua bulan ia berteman dengan Reyna, semua berjalan seperti persahabatan pada umumnya. Hingga akhirnya Reyna menawarkan pekerjaan pada Cassandra dengan penghasilan yang cukup fantastis.
Mendengar penawaran yang di berikan Reyna, membuat hati Cassandra tergerak untuk menerima penawaran pekerjaan dari Reyna.
Awalnya ia tak mencurigai perihal pekerjaan yang di tawarkan oleh temannya itu, menurut Reyna pekerjaan ini sangat mudah dan tak akan menguras tenaganya dan juga bekerjanya hanya beberapa jam dalam sehari dan lebih sering pada malam hari sehingga Cassandra masih bisa tetap melanjutkan kuliahnya.
Hingga saatnya tiba, Reyna memperkenalkan dirinya pada seseorang yang biasa di panggilnya dengan sebutan Madam. Setelah bertemu dan berkenalan, Reyna segera pamit pada Cassandra dan Madam dengan alasan akan melanjutkan pekerjaannya.
*Flashback On*
Cassandra di antar oleh seorang perempuan berusia empat pulih lima tahun yang masih tampil cantik dan full make up di usianya yang tak lagi muda, yang tak lain adalah madam. Menurut Reyna, madam adalah penyalur tenaga kerja tempat ia bekerja.
"Wajah kamu sangat cantik dan menawan, tapi penampilanmu ini sangat kurang menarik." Madam menaikkan sudut alisnya dengan satu tangan yang bertopang pada dagunya. "Aku harus membuat penampilanmu menarik dan membawa pundi pundi uang mengalir deras, tentunya kamu akan menikmati semua itu." Lalu tersenyum lebar.
Dengan wajah tersenyum sambil menggerak gerakkan jari telunjuknya, Madam mengatakan pada Cassandra yang masih tampak bingung dengan pekerjaan apa yang sebenarnya akan ia dapatkan.
Cassandra hanya terdiam dengan kerutan di dahinya, pandangannya tertuju pada madam yang tepat berdiri di sampingnya setelah berputar mengitari dirinya.
Dirinya semakin tampak gugup, ia meremas sudut roknya dan menggigit bibir bawahnya dengan kaki sebelah kanan sedikit bergoyang. Hal ini biasa Cassandra lakukan jika ia benar benar gugup, mengingat ini kali pertamanya ia akan bekerja dan menurutnya ia akan di pertemukan dengan bos pemilik perusahaan tempat ia akan bekerja.
Bagaimana tidak dia berfikir seperti itu, saat ini ia sedang berada di salah satu hotel ternama dan terbesar yang ada di Jakarta, apa lagi madam mengatakan kalau ia sudah di tunggu di kamar Presidential suit yang berada di lantai 15 hotel tersebut.
Sebelumnya, Cassandra telah diminta untuk mengganti pakaiannya dengan pakaian yang telah di bawakan oleh madam. Gaun lurus sepaha dengan model sabrina membuat lekukan yang ada pada tubuh indahnya terlihat dengan jelas.
Cassandra masih belum mengerti mengapa ia harus mengenakan pakaian seperti ini, tapi ia teringat dengan perkataan Reyna bahwa dirinya akan menemui bos besar yang sudah menunggunya, dengan polosnya ia berfikir bahwa ini adalah salah satu syarat penampilan untuk bisa bekerja di perusahaan itu.
"Madam... Kenapa a-"
Belum juga selesai bertanya, Cassandra harus menghentikan suaranya saat mendengar sesuatu.
Ting...
Terdengar suara pintu lift yang terbuka, dirinya dan madam masuk ke dalam lift dan menuju ke lantai 15.
Selama di dalam lift madam tampak senyum girang melihat penampilan Cassandra yang sangat memukau dan sangat menggairahkan itu. Dirinya juga berfikir bahwa Cassandra akan menjadi anak asuhnya yang akan memberikan uang yang berlipat lipat dari anak asuh lainnya.
'Memangnya pekerjaan seperti apa yang akan mereka berikan untukku? Kenapa sepertinya perasaanku tidak enak seperti ini,' batinnya mulai penasaran.
Ting...
Pintu lift terbuka mereka tiba di lantai 15.