"Queen ...." "Queen ...." "Udah siang, ayo sarapan." Suara Kinan terdengar menggema di rumah mewah itu, wanita anggun yang sedang mengambil nasi untuk sang suami itu terpaksa meninggikan suaranya agar sang putri bisa bergegas turun dari lantai atas di mana kamar pribadinya berada. "Sayang, enggak usah teriak-teriak," kata sang suami mengingatkan, lelaki itu tampak lebih berwibawa dengan janggut dan kumis yang sengaja ia pelihara. "Sebenernya Queen itu denger kalau Mama panggil tapi kesibukannya bikin dia enggak sigap, kalau denger Mama teriak kan dia jadi sigap, Pa," jawab Kinan yang lalu duduk di kursinya setelah selesai melayani sang suami, kini wanita itu sibuk mengisi piringnya dengan makanan yang tadi di masaknya bersama Mbak Ijah yang begitu setia bekerja pada keluarga mereka