pembalasan sang perjaka

pembalasan sang perjaka

book_age18+
0
FOLLOW
1K
READ
dominant
drama
campus
highschool
like
intro-logo
Blurb

Sebuah novel yang menarik tentang seorang pria yang sering dibully oleh sekelompok wanita di sekolah menengah atas, namun akhirnya ia berhasil membalikkan keadaan dengan memanfaatkan para gadis tersebut.

chap-preview
Free preview
Chapter 1
Pria itu, namanya Cliff, adalah seorang yang pendiam dan sering menjadi bahan candaan bagi sekelompok wanita populer di sekolahnya. Mereka sering membuat lelucon tentang penampilan dan perilaku Cliff, membuatnya merasa rendah diri dan terisolasi. Namun, di balik penampilannya yang biasa, Cliff sebenarnya memiliki kecerdasan dan kepekaan yang luar biasa. Dia diam-diam belajar seni manipulasi psikologis dan cara memanfaatkan kelemahan orang lain. Cliff, pria yang sering dibully, berada di Toilet dan tanpa sengaja melihat Marion dan Janne sedang berciuman. Kedua wanita itu, yang sering menjadi bagian dari kelompok yang membully Cliff, terlihat terkejut saat Cliff masuk. Cliff, meski kaget dengan apa yang dilihatnya, tidak langsung menunjukkan reaksi apa pun. Dia diam-diam memperhatikan ekspresi Marion dan Janne, Saat Marion dan Janne sedang dalam keadaan yang sangat b*******h Janne yang terbawa suasana sedikit mende***kenikmatan .Namun, Marion tiba-tiba mendengar suara di belakangnya dan melihat Cliff berdiri di pintu Toilet. Marion merasa marah dan malu, membuatnya langsung memanggil Cliff dengan sebutan "bocah idi**" dengan nada penuh kemarahan. Cliff, meski disebut dengan sebutan yang tidak pantas, tetap tenang dan menghadapi Marion dengan mantap. Dia menyadari bahwa Marion kini terjebak dalam keadaan yang kompleks dan dia berada dalam posisi penguasa. Cliff memilih untuk tidak menunjukkan kemenangan atau kekalahan, tetapi dengan tenang menatap Marion dengan ekspresi yang sulit ditebak. Marion, sementara itu, merasa campur aduk antara marah, takut, dan rasa bersalah. Dia tidak pernah membayangkan bahwa Cliff akan mengetahui rahasia mereka, apalagi saat keadaan seperti ini terjadi. Cliff, dengan kecerdasan dan ketegasannya, menunggu Marion untuk bereaksi lebih lanjut, Janne, yang ikut terbawa emosi setelah melihat Cliff , tiba-tiba menendang Cliff dengan kasar hingga Cliff tersungkur jatuh ke lantai kamar mandi. Tindakan Janne yang impulsif membuat Cliff terkejut dan kesakitan saat tubuhnya terhempas tiba-tiba ke lantai yang dingin. Cliff merasakan rasa sakit yang menusuk di bagian samping tubuhnya, tetapi dia memilih untuk tetap tenang meski terguling di lantai. Dia merenung sejenak, mempersiapkan rencana berikutnya sambil menyadari bahwa situasi semakin rumit. Marah dan terkejut, Janne mencoba menunjukkan kekuasaannya atas situasi ini dengan kekerasan, tanpa menyadari akibat dari tindakan brutalnya. Marion, yang melihat Janne menyerang Cliff, Tanpa berpikir panjang, Marion langsung mengguyur Cliff dengan air hingga seluruh bajunya basah. Shock dan terkejut, Cliff kini tidak hanya merasa kesakitan dari tendangan Janne, namun juga harus merasakan dinginnya air yang tiba-tiba membasahi seluruh tubuh dan pakaian yang ia kenakan. Cliff pun kelimpungan, merasakan sensasi air yang merembes hingga ke dalam bajunya, membuatnya gemetar sedikit karena dingin. Namun, meskipun merasa kedinginan dan terganggu dengan tindakan Marion, Cliff tetap berusaha mempertahankan ketenangan dan fokus dalam situasi yang semakin kacau ini. Marion, tampak puas dengan tindakannya, tersenyum puas, merasa bahwa dia telah memberikan balasan atas kehadiran Cliff di saat yang tidak seharusnya. Saat Marion menuangkan air ke Cliff, dia secara tidak sengaja juga terciprat, menyebabkan dia menjadi sedikit basah dan memperlihatkan sekilas belahan dadanya. Terkejut dengan kejadian yang tiba-tiba ini, mata Marion melebar saat dia merasakan air dingin merembes ke dalam pakaiannya, menyebabkan sebagian kecil dadanya terlihat. Karena terkejut dengan cipratan air yang tak terduga, Marion dengan cepat mencoba menenangkan diri, menarik bajunya kembali untuk menutupi area yang terbuka. Cliff yang melihat sekilas belahan d**a Marion merasa tergoda dengan pemandangan itu. Paparan yang tidak disengaja itu membangkitkan sesuatu dalam dirinya, perpaduan antara hasrat dan intrik yang tidak bisa dia abaikan. Meskipun situasi kacau terjadi di sekitar mereka, Cliff mendapati dirinya sejenak terpikat oleh daya tarik halus dari d**a Marion yang terbuka sebagian. Cliff mendapati dirinya tergoda oleh belahan d**a Marion, dan tanpa sadar, dia mulai merasa terangsang. Pemandangan belahan d**a Marion yang terbuka memicu gelombang hasrat tiba-tiba dalam dirinya, membuatnya lengah. Tubuhnya bereaksi secara naluriah terhadap rangsangan visual, dan dia bergulat dengan sensasi tak terduga yang mengalir melalui dirinya. Janne, tidak sengaja melihat sekilas bata** Cliff yang semakin membesar di balik celananya, merasakan campuran rasa malu dan bingung. Dalam ketidaknyamanan dan keterkejutannya, dia melontarkan perkataan "bocah idi** Apa yang Kau pikirkan " sambil Menamparnya Cliff, tidak mampu menahan emosinya saat melihat pemandangan di hadapannya. Marion, menyadari situasinya, memerintahkan Cliff untuk pergi dan kemudian mengusirnya. Ketegangan di dalam ruangan mencapai titik didih ketika Marion, merasakan campuran kemarahan dan rasa malu, memutuskan untuk mengambil tindakan dengan menuntut kepergian Cliff dan secara fisik mendorongnya keluar dengan tendangan kuat. Janne: "Aku tidak percaya apa yang baru saja terjadi. Bocah idi** Itu Melihat Kita berdua." Marion: "Aku tahu, itu tidak terduga dan sama sekali tidak pantas. Dia tidak punya hak untuk melanggar privasi kita seperti itu." Janne : "Aku tidak percaya dia melakukan itu! Beraninya dia mempermalukan kita seperti itu!" Marion: "Kamu tahu, kan? Dia melewati batas. Kita perlu memberinya pelajaran yang tidak akan dia lupakan." Janne: "Mari kita pastikan dia memahami konsekuensi tindakannya. Dia tidak bisa begitu saja memperlakukan kita seperti itu." Marion: "Tentu saja. Dia perlu belajar menghormati. Kita akan menunjukkan kepadanya siapa yang memegang kendali di sini." Cliff yang berdiri di lorong kelas dengan kondisinya yang basah kuyup diejek dan dicemooh oleh anak-anak lainnya. Pemandangan Cliff yang basah kuyup dan acak-acakan menjadi sasaran cemoohan dan ejekan teman-temannya yang menunjuk dan menertawakan keadaan malangnya. Gema tawa mereka memenuhi lorong, menambah rasa terhina dan terisolasi pada Cliff saat itu. Cliff merasakan tawa mengejek bergema di telinganya seperti anak panah tajam yang menembus jiwanya. Ejekan, cemoohan, dan cibiran dari anak-anak lain sangat menusuk, meninggalkan luka hinaan dan rasa malu yang membusuk dalam dirinya. Setiap pandangan yang mengejek, setiap kata yang kejam, mengingatkan akan kerentanannya dan kenyataan pahit menjadi orang yang diasingkan di mata teman-temannya. Beban cemoohan mereka menekan dirinya, mencekik rasa harga dirinya dan menyulut api kemarahan dan pembangkangan dalam dirinya. Dalam hati Cliff, rasa malu dan marah muncul saat dia memikirkan cara membalas dendam pada Marion dan Janne. Perasaan terhina sangat membebani dirinya, memicu keinginan akan pembalasan dan keadilan dalam menghadapi ketidakadilan yang dirasakannya. Saat pikiran Cliff berpacu dengan pemikiran tentang balas dendam, rasa tekad dan keteguhan hati mulai muncul. Dia mulai menyusun strategi dan merencanakan langkah selanjutnya, mencari cara untuk membalikkan keadaan dan mendapatkan kembali martabatnya di mata Marion dan Janne. Cliff dengan cepat berjalan menuju ruang kelasnya, langkahnya cepat dan tegas. Dia mengambil tasnya dan berangkat ke rumah, marah besar. Beban dari kejadian hari ini sangat membebani pundaknya, memicu kemarahan yang membara dalam dirinya saat dia berjalan melewati aula. Setiap langkah bergema dengan rasa frustrasi dan kebencian, mendorongnya maju dengan rasa terdesak untuk melepaskan diri dari suasana penghinaan dan ejekan yang menyesakkan. Saat Cliff berada di halaman sekolah, teman dekatnya Zrina, seorang wanita cantik dan sedikit tomboy, mendekatinya. Dia bertanya, "Ada apa, Cliff?" dengan sedikit kekhawatiran dalam suaranya. Zrina memancarkan aura daya pikat dan sentuhan pesona tomboy dalam penampilannya. Dengan wajahnya yang mencolok dan sikapnya yang percaya diri, dia memikat perhatian dengan mudah. Rambutnya yang acak-acakan berombak di sekitar wajahnya, membingkai sepasang mata tajam yang berkilau karena kenakalan . Gaya Zrina merupakan perpaduan antara edgy dan feminin, Mengenakan jaket kulit pas yang menutupi lekuk tubuhnya , Zrina memancarkan rasa percaya diri dan kemandirian. Celana jeans robek dan sepatu bot tempurnya menambah kesan kasar pada penampilannya

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Oh, My Boss

read
384.1K
bc

Revenge

read
31.5K
bc

MY LITTLE BRIDE (Rahasia Istri Pengganti)

read
17.6K
bc

Beautiful Pain

read
12.0K
bc

Terjebak Asmara Majikan

read
10.0K
bc

Penghangat Ranjang Tuan CEO

read
27.2K
bc

The CEO's Little Wife

read
667.0K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook