Prolog
Mencintai wanita dengan usia yang lebih tua darinya karena menginginkan sosok wanita yang sama dengan maminya. Bagi dirinya mami adalah orang yang penuh dengan kasih sayang, dewasa dan keibuan. Pantang bagi dirinya menyukai wanita yang lebih muda atau seusia karena bagi dirinya wanita yang sempurna adalah wanita yang lebih tua karena sudah pasti sangat mirip dengan maminya.
“Abang mau tetap bersama wanita itu dengan mengorbankan jabatan atau pilihan mami tapi mendapatkan jabatan CEO ini dengan mudah.”
Hanya untuk sebuah jabatan CEO harus ada yang di korbankan oleh dirinya termasuk hubungan antara dirinya dan sang kekasih. Dirinya tidak tahu apa yang membuat kedua orang tuanya tidak menyukai hubungan yang dirinya jalin selama ini dengan sang kekasih. Wanita pilihan orang tuanya yang tidak lain adalah sahabat dari adiknya, dalam artian memiliki usia yang lebih mudah dan lebih manja serta cerewet dibandingkan sang kekasih.
“Wanita itu tidak terlalu baik untukmu.”
Pernyataan seperti itu tidak hanya sekali dirinya dengarkan dari kedua orang tuanya tapi memang dirinya membutuhkan sosok yang seperti sang mami bukan sahabat adiknya yang jelas berbeda dengan sang mami dan kekasih. Jabatan yang dijanjikan sudah lama ingin dirinya tempati lantas dirinya harus mengorbankan kekasih yang sudah sesuai dengan apa yang diharapkan demi jabatan yang ada di hadapannya.
“Jangan mengharapkan pernikahan seperti pada umumnya karena ini hanya demi posisi CEO yang aku harapkan.”