bc

Mommy for Zio

book_age16+
1.6K
FOLLOW
8.4K
READ
billionaire
dark
family
age gap
pregnant
CEO
drama
sweet
sisters
actress
like
intro-logo
Blurb

Raline rela menikah dengan Xavin, pria yang tidak mencintainya hanya untuk memenuhi keinginan Grace, kakak sepupunya yang hampir sekarat.

"Aku tidak mencintaimu, aku hanya menginginkan tubuhmu." - Xavin.

Seiring berjalannya waktu, Raline memilih menyerah pada pernikahan terkutuk itu. Xavin yang hanya menganggap Raline sebagai partner ranjangnya, dan ibu mertua yang sangat membenci Raline.

Di saat Raline memutuskan untuk berpisah dengan Xavin, ia semakin dekat dengan seorang pilot yang merangkap sebagai sahabatnya, Maxime. Tentu saja hal itu membuat Xavin murka. Ia melakukan segala cara agar Raline kembali pada dirinya.

"Aku tidak ingin memberikan tubuhku pada pria yang tidak mencintaiku." - Raline.

chap-preview
Free preview
Bab 1
Pria yang akrab disapa Xav itu menatap foto perempuan cantik yang memiliki mata biru, ia seorang model terkenal di New York. Semua orang mengagumi kecantikannya, bahkan para p****************g tidak akan berkedip saat memandangi setiap inci dari wajah perempuan yang bernama lengkap Raline Eloise Ansley itu. Namun, tidak dengan Xavin, ia tidak pernah tertarik dengan model satu itu karena sifatnya yang arogan, egois, dan merasa dirinya sempurna. Apalagi Xavin memiliki istri yang dicintainya. Namun, istri yang ia nikahi sejak tiga tahun lalu itu kini terbaring lemah di rumah sakit, satu tahun yang lalu ia divonis menderita kanker serviks yang kapan saja bisa merenggut nyawanya. Bebeberapa bulan lalu ia dinyatakan bersih dari kanker, tetapi tiba-tiba dua minggu yang lalu ia kembali drop dan harus menjalani kemoterapi lagi. Grace Laurels Addison, wanita yang amat sempurna di mata suaminya, bahkan tidak ada cacat sedikit pun. Wanita yang anggun, cantik, sabar, penyayang, dan jiwa keibuan sangat melekat pada dirinya. Xavin bersumpah pada dirinya untuk tetap setia pada Grace apa pun yang terjadi, walaupun ia harus menjadi duda yang membesarkan anak seorang diri, tidak apa-apa, demi menjaga kesetiaannya pada Grace. Namun berbeda dengan Grace. Ia malah meminta Xavin untuk menikah lagi dengan wanita pilihannya. "Xav, menikahlah dengan Ra." Entah sudah keberapa kalinya Grace mengatakan hal itu, tetapi Xavin tidak ingin menurutinya. Grace merasa kalau umurnya tidak akan lama lagi, apalagi kankernya sudah stadium tiga, percuma menjalani kemoterapi sampai botak karena akhirnya ia juga akan berakhir pada kematian, tinggal menunggu waktu itu tiba. Grace belum bisa tenang kalau belum melihat Xavin menikah lagi dengan perempuan pilihannya. "Aku tidak mencintai Raline, Ge. Tolong jangan paksa aku untuk menikahi adik sepupumu itu." Xavin merasa lucu kalau harus menikah dengan Raline. Dua orang yang sama-sama memiliki sifat keras, bagaimana bisa bersatu? Belum jadi pasangan saja mereka sudah sering berdebat setiap kali bertemu, apalagi menjadi pasangan, mungkin perabotan rumah akan terbang ke wajah masing-masing. Wanita yang kini terbaring lemah di ruangan serba putih itu hanya bisa menatap sendu suaminya, ia sangat berharap suaminya menikahi Raline, adik sepupunya. "Xav, pikirkan Zio, anak kita, ia masih sangat kecil, ia butuh ibu, aku tidak bisa menjaganya setiap waktu. Kasihan mommy dan daddy kalau harus menjaga Zio sepanjang hidup, mereka sudah tua." Xavin mengacak rambutnya frustasi. "Kenapa harus Raline? Aku tidak mencintanya, mengertilah, Ge." "Karena hanya Raline yang aku percaya untuk mengurusmu dan Zio. Ia sosok perempuan yang peduli, kami sudah bersama sejak kecil, aku mengenalnya dengan baik. Aku mohon, Xav." Sorot mata Grace terlihat sendu, dan hal itu adalah yang Xavin benci, ia tidak akan sanggup melihat kesedihan pada mata biru yang kehijauan itu. Xavin terdiam, ia tidak lagi membalas ucapan istrinya itu. "Xav, asal kau tahu, Raline itu mencintaimu, ia selalu bercerita padaku tentang Xavin yang tampan dan gagah. Aku yakin, seiring berjalannya waktu kau akan bisa mencintai Raline." Xavin mengembuskan napas beratnya. "Hentikan omong kosong itu, Ge. Aku hanya mencintai Grace Laurels Addison, bukan Raline atau siapa pun itu. Kau harus ingat itu, Ge. Kalaupun kau harus pergi lebih dulu aku tidak masalah mengurus Zio seorang diri. Aku bisa, Grace." Grace senang mendengar hal itu, ia juga mencintai suaminya, sangat, tetapi ia paham bahwa umurnya tidak akan bertahan lama, ini bukan penyakit biasa yang bisa sembuh total. Grace hanya ingin di sisa hidupnya bisa melihat Xavin bersama perempuan lain, dan Zio Oliver Addison atau yang akrab disapa Zio mempunyai ibu baru. "Kalau kau mencintaiku, kenapa kau tidak bisa menuruti permintaanku, Xav? Zio butuh ibu, apa kau ingin Zio tumbuh kekurangan kasih sayang seorang ibu? Apa kau rela melihat Zio bersedih? Jangan egois, Xav." "Karena aku tidak mencintai Raline, Ge, bagaimana mungkin aku bisa menjalani kehidupan dengan sosok yang tidak aku cintai? Itu bukan hanya menyakitiku, tapi juga Raline! Apalagi kami mempunyai sifat yang keras, kalau kami bertengkar siapa yang akan mengalah?" Entah dengan cara apa lagi Grace membujuk suaminya, ia sangat hafal dengan Xavin yang keras, saat ia mengatakan tidak, berarti itu tidak akan pernah terjadi, dan setiap kali mereka beradu pendapat, selalu Grace yang harus mengalah, tetapi kali ini Xavin yang harus mengalah. "Terserah kau, Xav, kau jangan pernah datang menjengukku, aku membencimu, Xavin. Aku akan meminta pengacara untuk mengurus gugatan cerai, dan biarkan Zio diurus oleh orang tuaku." Grace langsung menutup matanya, seolah tak ingin lagi melihat suaminya itu. Ini adalah cara agar Xavin mau menuruti permintaannya, semoga pria itu akan luluh dengan drama yang ia buat. Daripada Grace enggan menatapnya, lebih baik Xavin mengalah. Di sepanjang hidupnya baru kali ini Xavin mengalah untuk seseorang, bahkan sejak dalam kandungan mungkin jiwa keras sudah melekat pada diri Xavin. "Grace! Kau ini keras kepala sekali, kau ingin aku menikahi, Ra?" Grace masih bergeming, tidak ingin membuka matanya. "Baiklahlah, Ge, kau menang. Aku akan menikahinya, tapi kau harus tetap menatapku." Akhirnya Grace membuka matanya, ia menampilkan senyuman manis yang selalu Xavin rindukan. Kalau mengancam Xavin semudah ini seharusnya sudah lama ia lalukan, daripada memaksanya sampai mulut berbusa. "Aku mencintaimu," ujar Grace. "Aku lebih mencintaimu, istriku," balas Xavin. Perlahan Xavin membungkukkan badannya, lalu bibirnya kini sudah menempel dengan bibir Grace, sudah lama ia tidak merasakan benda kenyal yang manis ini. Dengan perlahan Xavin menggerakkan bibirnya, Grace pun menikmati dan membalas pagutan suaminya. Permainan bibir mereka semakin intens, sesekali Grace mencari oksigen di sela-sela gigitan kecil yang Xavin berikan. Suasana menjadi semakin panas dan dengan sangat tidak sengaja Xavin mencoba untuk membelit lidah Grace. Napas mereka saling memburu. Hasrat yang terpendam semakin membara. Terlalu asyik menikmati permainan itu, sampai mereka tidak sadar ada sosok lain yang baru saja masuk ruangan. Gadis itu berdeham cukup keras, membuat Xavin menghentikan ciumannya, dan menoleh ke arah gadis yang kini tengah tersenyum ke arahnya. Xavin tahu ada sesuatu yang terselip di balik senyumannya itu. Ya gadis itu adalah Raline Eloise Ansley, gadis cantik yang memiliki garis wajah yang tegas dan memesona. Dulu Xavin pernah mengagumi wajah yang sering dibicarakan oleh teman-teman prianya itu, tetapi setelah tahu bagaimana sifatnya, Xavin tidak lagi mengagumi sosok Raline. Xavin seperti melihat dirinya pada sosok Raline. Raline mendekat ke arah Xavin, lalu ia berbisik. "Sepertinya Xavin junior butuh pelampiasan." Lihat belum apa-apa, Raline sudah membuat wajah Xavin memerah, sepertinya Raline memang senang menggoda Xavin, padahal usia mereka terpaut cukup jauh. Xavin menghela napas lalu berdiri dari tempatnya. "Ge, aku gerah, mau mandi dulu." Lalu ia berbisik kepada Raline. "Tunggu, Raline, kau akan habis." "Oh ya? Aku jadi penasaran, bagaimana seorang Aldarel Xavin Addison menghabisiku." "Jangan menantangku, Ra!" "Kutunggu permainanmu, Xav." Xavin menatap Raline dengan tajam, begitupun dengan Raline. Tidak ada aura persahabatan yang terpancar dari keduanya. Mereka seperti musuh yang sebentar lagi akan berperang. ***  

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

My Secret Little Wife

read
115.6K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
219.3K
bc

Siap, Mas Bos!

read
19.3K
bc

Tentang Cinta Kita

read
202.8K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
4.7K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
16.5K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook