Pukul sembilan pagi, warung selalu sepi, karena jam kerja para tukang sudah dimulai. Sebuah mobil berhenti di depan warung. Citra, Imah, dan Anti yang sedang bermain dengan si kembar menatap ke arah mobil. Astri ke luar dari mobil. Citra, dan Imah saling tatap. "Selamat pagi," sapa Astri. "Selamat pagi, Bu." "Ini kembarannya?" Astri menunjuk Andra. "Iya." Citra menganggukkan kepala. "Mirip sekali dengan ayahnya." "Iya, Bu." "Salim sama Tante." Astri mengulurkan tangan. Andra, dan Andin mencium punggung tangan Astri. Citra bisa melihat mata Astri yang berkaca-kaca. "Semoga mereka menjadi anak-anak yang soleh, dan soleha." Astri mengusap kepala kedua bocah itu bergantian. "Aamiin, terima kasih, Bu," ujar Citra. Dari sikap Astri, Citra merasa Astri masih menyimpan cinta untuk Hendra