Bulan mengecilkan volume kran airnya dan menajamkan telinganya. Dia tersenyum sedikit sebelum benar-benar mematikan kran airnya, mengambil handuk, mengeringkan tubuhnya dan mengenakan pakaiannya. Saat keluar dari kamar mandi harum badan seseorang yang ia hapal menyerbu hidungnya. Ia sedikit kecewa mengetahui kenyataan bahwa orang yang dicarinya selama tiga hari dan yang ia pikir datang setelah ia mendengar pintu kamarnya terbuka, ternyata bukan orang yang ia perkirakan. "Ada apa kemari, Bian?" tanya Bulan serta merta sembari ia mengeringkan rambutnya yang basah. Bian masih tertegun dengan pertanyaan Bulan. Bagaimana ia bisa tahu kedatanganku? Pikirnya. Bian berdiri, mendekati Bulan yang masih mematung. Meski Bian melangkah tanpa suara decit sepatunya, Bulan tahu bahwa Bian mendekat, bu