Rendy memandang Bian yang tengah memandangnya dengan membawa secangkir kopi panas di tangannya. Dengan tangan yang tersimpan di kedua saku celananya, Rendy berjalan menghampiri Bian dan bersandar di atas kursi. "Kapan lo datang?" "Saat lo belum bangun." jawab Bian tak suka. "Ohh... udah sarapan?" tanya Rendy seraya berjalan ke dapur dan mulai membuat sarapan. "Kalo udah gue cuma mau bikinin sarapan buat Bulan aja." kata Rendy lagi. Masih belum ada jawaban dari Bian. "Ngapain semalam lo nginep di sini?" tanya Bian, Rendy yang sedang mengiris bawang mendongak dan menatap Bian yang balas menatapnya tajam. "Kangen sama calon istri gue..." kata Rendy santai. Mendengar hal itu darah di tubuh Bian mendidih seketika. Ia cemburu buta. Rendy dapat melihat kalau Bian menahan amarah, ketara sek